Gaya Hidup Baru di Indonesia, Serba Elektrik
Listrik terbarukan - Konsumsi energi listrik di Indonesia pada tahun 2050 akan naik tiga kali lipat dari tahun ini. Artinya, komitmen beralih sumber energi terbaru untuk produksi listrik tidak dapat di pungkiri. Pemerintah sudah menjanjikan kendaraan listrik sebagai salah satu langkah untuk memangkas 29 % emisi bahan bakar fosil pada 2030.
Serba elektrik ada manfaatnya, seperti mobil listrik yang bakal tanpa emisi. Sebab kendaraannya tidak akan membakar bahan bakar dan tidak menghasilkan gas buang.
Kompor induksi untuk masak, bakal menghilangkan gas elpiji. Yang asal usulnya bersumber dari energi fosil. Hal ini akan membantu mengurangi ketergantungan impor BBM.
Tapi, hal itu ada syaratnya. Sumber listriknya harus dari energi bersih. Sumber listrik Indonesia perlu beralih dari ketergantungan energi fosil jika benar-benar mau bebas emisi. Sebab, pembakaran bahan bakar fosil untuk energi menjadi salah satu sumber emisi tertinggi di Indonesia. Selain dari hasil deforestasi dan kebakaran hutan gambut. Terutama saat kebakaran hutan sedang hebat terjadi, seperti tahun 2018.
Sebenarnya, untuk soal energi, Indonesia sebenarnya punya potensi sekitar 422 GWh dari sumber energi terbarukan untuk listrik. Itu setara enam kali lipat dari konsumsi listrik kita saat ini.
Soalnya, memberdayakan kendaraan listrik ataupun gaya hidup serba elektronik lainnya akan kontraproduktif dalam upaya menghilangkan jejak korban di Indonesia. Jika sumber utama masih bergantung pada fosil.
Kasus dari China misalnya, Studi Universitas Tsinghua di China (2010) menyebut kendaraan listrik menyumbang asap dua atau lima kali lebih banyak karena sumber listrik dari jaringan berbahan bakar batu bara.
Nah, di Indonesia sendiri, prediksinya, konsumsi energi listrik pada tahun 2050 akan naik tiga kali lipat dari konsumsi saat ini.
Padahal tren kendaraan listrik, dapat mendorong produsen baterai lebih giat memanfaatkan energi terbaru dalam proses produksinya.
Pemerintah sudah menjadikan kendaraan listrik sebagai salah satu langkah untuk memangkas 29 % emisi bahan bakar fosil pada 2030.
Berarti, suara dan inovasi alternatif untuk mendorong energi terbaru dalam ketenaga listrikan semakin kuat perlu didorong dan dibuka lebar.
Ekosistem inovasi perlu dibangun. Apalagi soal inovasi yang mengarah pada sumber listrik energi terbaru.
Sekian, terima kasih sudah berkunjung ke alhuda14.net
Posting Komentar untuk "Gaya Hidup Baru di Indonesia, Serba Elektrik"