Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SAYYIDAH ROBI'AH AL-'ADAWIYYAH Ra.

 


Sayyidah  Robi'ah ini adalah paling masyhur-masyhurnya wali putri, ahli beribadah siang malam, dan seorang gembong mahabbah /cinta kepada Alloh sampai beliau tidak sempat bersuami selama hidupnya menurut riwayat yang masyhur. Ayah dan ibunya orang yang solih dan solihah yang sangat melarat dan dikaruniai 3 anak putri-putri semua, lalu hamil lagi dan keluarlah Sayyidah Robi'ah ini. Di waktu malam akan melahirkan anak keempat ini minyak untuk menyalakan lampu dan  untuk meminyaki pusarnya saja tidak punya. Maka sang ibu menyuruh suaminya supaya meminta kepada tetangganya. Akan tetapi suaminya sudah bersembilan kepada Alloh tidak akan minta apa saja kepada orang lain, maka hanya dengan pura-pura berangkatlah sang suami menuju tetangganya lalu pulang dan melapor bahwa tetangganya tak ada yang mau membuka pintunya. Dalam suasana yang krisis ini kemudian sang suami tertidur dan bermimpi ditemui kanjeng Nabi Saw. berpesan : janganlah kamu susah, anakmu perempuan itu kelak akan menjadi Ratu kaum putri, besok pagi berangkatlah kamu menuju orang yang bernama 'Isa Zaadan gubernur Basroh sana dan sampaikanlah suratku tulislah begini : kamu setiap malam membaca sholawat 100 kali untukku (Nabi), kalau setiap malam Jum'at 400 kali. Jum'at kemarin kamu lupa tidak membaca, maka sebagai tebusannya, pembawa surat ini berilah 400 Dinar dari uangmu sendiri yang halal. Kemudian sang suami menjalankan begitu dan ternyata diberi uang tadi sebagai tanda syukurnya sang gubernur karena Kanjeng Nabi Sudi mengingatkan.

 Sayyidah Robi'ah ini dari masa kecilnya sudah terdidik baik sekali tekun ibadah dan serba tirakat (apa punyanya) dan memang terlihat cerdasnya /geniusnya. Dari semenjak kecil kedua orang tuanya sudah meninggal dan kemudian terpisah dengan sanak saudaranya. Kelanjutannya pada situasi yang serba tidak aman beliau lalu tertangkap perampok kemudian dijual lalu dibeli oleh seorang pedagang yang tidak punya peri kemanusiaan, beliau dijadikan budaknya dan dibebani pekerjaan yang sangat berat, sehingga hidupnya penuh dengan kesengsaraan. Meskipun begitu siang bekerja berat malamnya selalu digunakan untuk tekun bermunajat menghadap diri kepada Alloh, sampai akhirnya diketahui oleh bosnya. Dalam suatu malam bosnya terbangun dari tidur kemudian melihat beliau nyai Sayyidah Robi'ah masih sedang bermunajat kepada Alloh. Yang mengherankan bosnya itu melihat suatu nur di atas kepala Sayyidah Robi'ah terlihat bagaikan lampu yang menyorot tajam menyinari di sekitar tempat itu. Maka di paginya kejadian itu lalu Sayyidah Robi'ah dimerdekakan. Setelah beliau bebas tidak terikat lalu beliau memilih menjalankan thoriqillah / menuju Alloh saja. Maka selanjutnya beliau hanya selalu menghadap beribadah dan mahabbah kepada Alloh tidak mau pekerjaan lainnya. Akhirnya beliau kemudian menjadi kondang dibutuhkan dan didatangi oleh para Ulama dan para Zuhhadnya negeri Basroh karena beliau terlihat sangat hebat dan tinggi kewaliannya.

     Beliau selalu amat takutnya kepada Alloh dan pekerjaannya sehari-hari sering menangis dan susah. Air matanya selalu membasahi tempat sujudnya. Kain kafan mayatnya selalu tersedia dipasang di depannya. Kalau mendengar sebutan neraka beliau kemudian jatuh pingsan sampai cukup lama.

    Diantara sabda-sabdanya :

   Istighfar / meminta ampun dan bertaubat kita itu masih membutuhkan diistigfari lagi.

   Pernah beliau mendengar Kelian Syaikh Sufyan Ats Tsauriy aduh susahku, aduh takutku, beliau lalu menyanggah : aduh, kok amat sedikit kesusahanmu, kalau memang betul-betul susah masak hanya begitu cara hidupmu.

   Beliau jikalau dihadiahi apa saja dari orang lain tidak mau, dikembalikan dan berkata : aku sama sekali tidak membutuhkan dunia.

      Menurut riwayat yang masyhur beliau Sayyidah Robi'ah tidak pernah bersuami. Di dalam kitab Riyadhus Solihin dan lainnya diterangkan bahwa beliau pernah dilamar oleh Syaikh Hasan Al Basri, beliau memberi jawaban begini : iya boleh mengawiniku asal bisa menjawab 4 pertanyaanku :

  1. Jika aku mati matiku bisa menetapi iman apa tidak?
  2. Jika aku telah sampai kubur lalu ditanyai Malaikat Munkar dan Naksir, aku bisa menjawab apa tidak?
  3. Di hari qiyamat ketika para manusia menerima buku catatan amalnya, aku menerima dengan tangan kanan apa kiri?
  4. Ketika manusia sama dipanggil satu golongan disuruh masuk surga dan yang satu golongan lagi disuruh masuk neraka, aku termasuk golongan yang mana?
    Syaikh Hasan Bashori setiap pertanyaan bisa menjawabnya, namun untuk pertanyaan ini beliau berkata : ini suatu perkara yang ghoib tidak ada orang yang tahu kecuali Alloh. Maka kemudian Sayyidah Robi'ah Ra. berkata : Seseorang yang memprihatinkan empat perkara ini kok sempat memikirkan jodoh.

     Diantara keramatnya :

  1. Pernah beliau mempunyai tanaman terserang belalang, beliau berkata : aduh Gusti, lantaran ini Engkau Menanggung rizqiku, akan tetapi terserahlah, apakah Tuan akan memberi makanan kepada musuh-musuh Tuan atau kepada kekasih-kekasih Tuan. Kemudian belalangnya pergi menghilang semua.

     2. Pernah ketika beliau sedang tidur di rumahnya lalu dimasuki pencuri mengambil pakaiannya kemudian mencari jalan untuk keluar tidak menemukan. Kapan pakaiannya diletakkan pintunya terlihat, kapan pakaiannya dibawa pintunya tidak kelihatan. Demikian terus sampai terjadi berkali-kali kemudian terdengar suara hatif : tinggalkanlah pakaian nyai Robi'ah, aku selalu menjaganya walaupun dia sedang tidur. 

     3. Pada suatu hari pernah bertemu dengan Syaikh Syakban Ar Ro'iy, beliau berkata : aku akan pergi haji. Lalu Syaikh Syaiban tangannya merogoh mengambil emas yang ada di dalam kantongnya akan diberikan untuk memberi bekal, lalu nyai Sayyidah mengangkat tangannya ke atas dan seketika itu tangannya penuh dengan emas kemudian beliau berkata : kamu ambil dari kantongmu sendiri, aku ambil dari alam ghoib. Setelah itu lalu pergi haji sendiri-sendiri dengan bertawakkal /tanpa bekal.

      4. Beliau pernah pergi haji dengan mengendarai unta, setelah selesai kemudian pulang, lalu untanya mati sebelum sampai di rumah. Kemudian beliau meminta Alloh agar dihidupkan lagi, lalu hidup lagi bisa dikendarai di muka pintu rumahnya lalu untanya mati.

     Sekian. Adapu. Makm beliau berada di Baitul Muqoddas. Rodhiyalloohu 'anhu. Lagak Faatihah.


Posting Komentar untuk "SAYYIDAH ROBI'AH AL-'ADAWIYYAH Ra."