Mengenang Dzikrul Ghofilin Dengan Ziarah Ke Makam Gus Miek
alhuda14.net - Mengenang Dzikrul Ghofilin Dengan Ziarah Ke Makam Gus Miek-Gus Mik adalah salah salah satu ulama besar di Indonesia. Jika bercerita tentang Gus Miek, maka akan lahir kisah penuh hikmah yang dapat diambil pelajaran. Gus Mik adalah tokoh yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan di Jawa, terkhusus Jawa Timur. Hal inilah yang membuat penuhnya ziarah yang datang.
Beliau
adalah ulama yang kharismatik dan pemberani. Hal ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya jemaah yang ikut ngaji semaan
Quran dan dzikir yang rutin digelarnya. Dalam melakukan kajian dakwah, beliau
juga dikenal nyleneh. Karena beliau lebih mengutamakan tempat yang penuh
maksiat yang dianggapnya yang paling banyak mendatangkan dosa.
![]() |
makam Gus Miek |
Sejarah Gus Miek Dalam Berdakwah
Gus
Miek adalah tokoh ulama tersohor yang mampu membuat pendekatan kepada para
penjaja maksiat dan pemabuk. Bukti sejarah dakwah islam oleh Gus Miek
dinbuktikan dengan adanya makam Gus Miek
beserta makam para ulama yang digagasnya. Berikut adalah sejarah singkat
tentang perjalanan dakwah Gus Miek.
Latar Belakang Kehidupan Gus Miek
Gus
Miek mempunyai nama asli dari Gus Miek adalah KH Hamim Djazuli. Beliau
dilahirkan di pada tahun 1940 di tanggal 17 Agustus, dimana 17 Agustus
bertepatan dengan hari lahirnya kemerdekaan Indonesia. Beliau menyebarkan agama
Islam dengan berdakwah di Pulau Jawa, dengan tinggal di Kediri Jawa Timur.
Setelah
melakukan dakwah Islam yang panjang, dengan banyak rintangan Gus Miek wafat di
tahun 1993 pada tanggal 5 Juni. Gus Miek dimakam area pemakamam ulama dari
Tengah yang kemudian menjadi makam Gus
Miek beserta ulama lainnya hingga sekarang. Banyak pengunjung yang
berziarah ke makam Gus Miek, apalagi jika datang bulan Ramadhan bisa sampai mbludag
yang datang.
Peninggalan Dan Makam Gus Miek Dalam Syiar Agama Islam
Peninggalan
Gus Miek yang dikenal dan diwariskan hingga saat ini yaitu semaan Quran, Dzikur
Ghofilin dan Kompleks Pemakaman Gus Miek. Berikut penjelasan yang dapat Ana
pelajari sebelum datang ke sana. Bisa berziarah di hari biasa atau ikut
bergabung di acara rutin Jantiko Mantab beserta jamaah lainnya.
Semaan Alquran
Gus
Miek menyebarkan agama Islam dengan cara berdakwah. Beliau seringkali melakukan
dakwah di tempat ramai, karena menurut beliau, semakin banyak orang kemungkinan
orang mendengar ceramahnya juga semakin banyak. Selain memberikan ceramah,
beliau juga mengajarkan semaan Alquran, yang mana hingga kini masih dilakukan
di sekitar area makam Gus Miek.
Dengan
metode ini beliau ingin mengumpulkan banyak orang terutama orang-orang shahih
dalam agama agar pahala dapat berlipat ganda. Hingga saat ini semaan Alquran masih
dilakukan di sekitar area komples pemakaman. Saat acara itu tiba maka para
ulama dan para santri akan datang memenuhi pemakaman. Mereka biasanya berasal
dari pondok-pondok sekarisedanan Kediri.
Mereka
ingin mencari barokah dengan mengaji di makam
Gus Miek. Semaan Alquran biasanya dilakukan mulai sejak pagi hari hingga
khatam juz 30. Biasanya semaan Alquran rampung ba’da shalat ashar sekitar pukul
empat sore, yag kemudian akan dilanjutkan dengan acara selanjutnya yaitu acara
dzikir bersama-sama.
Dzikrul Ghofilin
Peninggalan
lainnya dari Gus Miek adalah Dzikrul Ghofilin. Dzikrul Ghofilin ini biasanya
dilakukan setelah acara semaan Alquran selesai. Acara semaan Alquran beserta
dzikrul ghofilin ini diberi nama Jantiko Mantab. Biasanya acara tersebut
dilakukan setiap mlam Jumat Kliwon. Jika acara tersebut tiba, maka kompleks
pemakaman akan menjadi lautan manusia, saking banyaknya orang yang ingin
berpartisipasi dalam kegiatan Jantiko Mantab.
Kegiatan
yang dilakukan di makam Gus Miek
adalah menjalankan Amalan dari Kegiatan Dzikrul Ghofilin. Dzikrul Gofilin adalah
dengan membaca surat pembuka Al Fatihah sebanyak seribu kali dilanjutkan Asmaul
Husna bersama sekali. Kegiatan Jantiko Mantab merupakan satu kesatuan yang mana
dilakukan secara berurutan. Jika acara semaan Alquran sudah rampung maka
berlanjut dengan Dzikrul Ghofilin beserta syi’irnya setelah ba’da magrib.
Kemudian
akan dilanjutkan dengan membaca kitab Jantiko Mantab yang merupakan kitab yang
disusun sendiri oleh Gus Miek. Acara tersebut biasa berlangsung di area pemakaman
Gus Miek hingga pukul sepuluh malam dan dilanjutkan dengan mendengarkan
ceramah. Keseluruhan kegiatan biasanya akan rampung sekitar tengah malam.
Berdirinya Makam Gus Miek
Sejarah
berdirinya makam Gus Miek adalah
saat itu ketika Gus Miek masih hidup ia ingin membuat makam khusus para ulama.
Beliau sering mendatangi makam tiga ulama Timur Tengah yang sudah dimakamkan di
area tersebut sejak zaman dulu. Selain itu, pada saat itu beliau juga sering
berembug dengan para ulama lainnya juga ingin sekali membuat makam para ulama.
Gus
Miek akhirnya menggagas satu ide untuk membuat makam ulama di desa Tambak. Di mana
sudah ada makam tua yaitu makam ulama Timur Tengah sebelumnya. Ia ingin
menjadikan satu para ulama jika sudah meninggal. Oleh karenanya, ketika beliau
wafat di tahun 1993 beliau dimakamkan di sana sesuai dengan apa yang
diinginkannya. Dimakamkan bersanding dengan ulama lainnya.
Makam Gus Miek berada di daerah Jawa Timur tepatnya di Desa Tambak, Ngadi Mojo
di Kabupaten Kediri. Di dalam makam terdapat sebuah pohon pakis yang sudah
ditebang bagian atasnya, namun akarnya masih hidup hingga sekarang ini. Pohon
pakis tersebut diperkirakan sudah berumur lima puluh satu tahun.
Menurut
cerita, ternyata pohon tersebut adalah pohon yang dulu sering dipakai Gus Miek
untuk berteduh. Jadi saat belum dibangun makam, dahulu di pohon itulah Gus Miek
beserta pengikut sering berdiskusi santai. Pohonnya yang rindang pada saat itu
dijadikan salah satu alasan kenapa beliau memilih tempat tersebut.
Di
dalam area makam Gus Miek, bukan
hanya berisi makam beliau saja, namun masih banyak lagi makam para ulama
lainnya. Ada tiga makan syech dari Timur Tengah. Makam Syekh Maulana Abdulloh
Sholeh dan Syekh Maulana Muhammad Herman Arumah, keduanya berasal dari
Istambul, Turki. Selain itu juga ada makam dari Syekh Maulana Abdul Qodir
Khoirih. Ketiga tokoh agama tersebut adalah makan pertama yang sudah ada di
sana sebelum Wali Songo.
Selain
tiga tokoh ulama tersebut juga ada makam dari pembababad alas Desa Ngadi, yaitu
Mbah Ageng Sumaring Tambak. Di kompleks pemakaman Gus Miek juga terdapat
langgar kecil warisan Mbah Mundir yang merupakan tokoh Islam asal Kediri.
Terdapat juga sumur yang merupakan warisan buatan dari Mbah Fattah Mangun Sari,
tokoh Islam asal Tulungagung.
Jika
Anda juga ingin mencari berkah Gus Miek, Anda bisa berziarah ke makam Gus Miek dan berpartisipasi dalam
kegiatan Jantiko Mantab. Jika bulan Ramadhan tiba Anda juga bisa mendapat
pahala dengan ikut menjadi donatur pada acara tersebut. Yang mana rutin digelar
setiap malam Jumat Kliwon.
Untuk beristirahat bisa menginap di samping makam Gus Miek yang sudah didirikan bangunan untuk menginap peziarah. Jangan khawatir, untuk makan sahur maupun berbuka gratis, dikelola pihak pengurus makam. Karena banyak donatur yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Jadi tidak akan dimintai biaya. Biasanya mereka hanya memasukkan uang sukarela ke dalam kotak.
Posting Komentar untuk "Mengenang Dzikrul Ghofilin Dengan Ziarah Ke Makam Gus Miek"