Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Sunan Giri Yang Patut Dijadikan Teladan

alhuda14 - Sejarah Sunan Giri merupakan salah satu kisah walisanga yang menarik untuk diceritakan. Banyak hikmah maupun manfaat yang diambil dari kisah ini. Mulai dari beliau yang sudah dibuang kakeknya ketika baru lahir hingga dapat membangun sebuah pondok pesantren. Kegigihan beliau ini lah yang patut kita jadikan contoh dalam menjalani kehidupan.

Sunan Giri merupakan wali yang sangat menjunjung toleransi terhadap masyarakat. Berkat kepiawaiannya tersebut, beliau mampu memadukan kebudayaan daerah yang notabene adalah budaya Hindu dan Budha dalam menyebarkan ajaran islam. Berikut adalah rangkuman tentang sejarah Sunan Giri.

Sejarah Sunan Giri

Sejarah Sunan Giri Dalam Menyebarkan Agama Islam

Sejarah Sunan Giri dalam menyebarkan agama Islam penuh tantangan, namun beliau tetap gigih dalam dakwahnya tanpa melakukan pemaksaan. Berikut adalah sejarah Sunan Giri Lengkap:

Asal Usul Sunan Giri Dan Nama Joko Samudra

Sunan Giri merupakan anak laki-laki dari Dewi Sekardadu, putri dari Prabu Menak Sembuyu yang merupakan penguasa Blambangan. Kemudian ia menikah dengan Maulana Ishaq. Namun Dewi Sekardadu meninggal tidak lama setelah melahirkan. Ibu Sunan Giri meninggal dalam pencarian putranya yang dibuang oleh ayahnya sendiri yaitu Prabu Menak Sembuyu.

Dalam sejarah  Sunan Giri secara singkat diceritakan bahwa beliau lahir pada tahun 1442. Kelahirannya dianggap sebuah kutukan karena bertepatan dengan datangnya wabah penyakit. Tanpa sepengetahuan Dewi Sekardadu akhirnya Bayinya dibuang ke tengah lautan. Seketika mengetahui bayinya dibuang, maka beliau segera menyisir sepanjang pantai dan akhirnya meninggal karena kelelahan.

Namun ternyata Allah menyelamatkan beliau melalui pertolongan para nelayan yang tengah melaut saat itu para nelayan melihat sesuatu yang bersinar di tengah lautan. Karena penasaran mereka mendekatinya dan menemukan bungkusan yang berisi seorang bayi yang sangat bersih dan rupawan.

Oleh para pelaut bayi itu dinamakan Joko Samudra lalu dibawa mereka ke Gresik. Dari situlah perjalanan sejarah Sunan Giri dimulai. Setibanya di Gresik bayi tersebut dijadikan anak angkat oleh Nyai Gede Pinatih yang merupakan saudagar kaya. Ketika remaja beliau diutus untuk belajar  pada Sunan Ampel.

Setelah beberapa tahun Sunan Ampel mengutus beliau untuk melanjutkan berguru ke Pasai bersama Sunan Bonang. Dalam perjalanan tersebutlah akhirnya terkuak asal usul bahwasanya dirinya adalah anak kandung dari Syekh Maulana Ishaq dan Dewi Sekardadu.

Perjalanan Syiar Agama Dan Asal Usul Pemberian Gelar Maulana Ainul Yaqin


Sejarah Sunan Giri singkat tentang perjalanannya mengajarkan agama islam adalah sebagai berikut. Sunan Giri menimba ilmu kepada Sunan Ampel dan Sunan Bonang. Ketika belajar di pondok pesantren Sunan Ampel, beliau diberikan gelar Raden Ainul Yaqin atau Maulana Ainul Yaqin. Nama tersebut merupakan pemberian dari Sunan Ampel karena kecerdasannya.

Karena kecerdasannya itulah beliau dikirim Sunan Ampel Ke Pasai bersama Sunan Bonang untuk melanjutkan menuntut ilmu. Mereka berdua belajar di Pasai pada Syekh Maulana Ishaq. Ternyata itu merupakan cara dari Sunan Ampel untuk mempertemukannya pada ayah kandungnya. Syekh Maulana Ishaq bercerita bahwa dahulu menikah dengan Dewi Sekardadu dan berhasil mengislamkannya.

Dewi Sekardadu juga menjadi salah satu aktivis Islam di Blambangan pada saat itu. Namun karena tidak berhasil mengislamkan mertuanya yaitu Prabu Menak Sembuyu, akhirnya ia pergi meninggalkan istri yang juga patuh pada ayahnya dan mengembara sampai di Samudra Pasai. Sehingga Syekh Maulana Ishaq belum pernah bertemu dengan anaknya.

Asal Usul Pemberian Gelar Sunan Giri

Menurut sejarah Sunan Giri, nama asli dari Sunan Giri adalah Raden Paku. Setelah Syekh Maulana merasa ilmu yang diberikan sudah cukup, kemudian beliau di utus untuk pulang ke tanah Jawa. Syekh Maulana Ishaq bermandat agar Raden Paku mendirikan pondok pesantren dengan berbekal segenggam tanah.

Raden Paku harus mendirikan pesantren pada tempat yang bau dan warna tanahnya sama dengan tanah yang diberikannya. Dengan meminta petunjuk kepada Allah akhirnya ketemulah tanah yang dimaksud yaitu tanah yang terletak di perbukitan selatan Gresik yaitu Desa Sidomukti.

Kemudian di tahun 1487 pesantren yang didirikan berubah menjadi kerajaan kecil dengan nama Giri Kedaton. Beliau adalah pribadi yang guyub, terbukti dengan menyatunya beliau terhadap budaya Hindu dan Budha masyarakat Jawa. Oleh sebab itulah, ajaran islam yang disebarkan beliau dengan mudah diterima oleh masyarakat.

Sejarahnya Sunan Giri juga terkenal hingga ke luar Jawa. Karena pesantren yang terletak di perbukitan yang dalam bahasa Jawa artinya Giri. Maka Raden Paku mendapat julukan Sunan Giri, yang artinya Sunan yang dari Giri dan bergabung menjadi wali sanga.

Asal Usul Pemberian Nama Prabu Satmata

Berdasarkan sejarah Sunan Giri, Giri Kedaton yang dipimpin oleh Sunan Giri berkembang dengan pesat. Karena sunan Giri merupakan pemimpin kerajaan Giri Kedaton beliaupun dipanggil dengan gelar Prabu Satmata. Satmata ini diambil karena beliau seperti Dewa Syiwa yang merupakan Dewa tertinggi di kerajaan Majapahit.

Asal Usul Pemberian Gelar Sultan Abdul Faqih

Dalam sejarah Sunan Giri, diceritakan bahwa Giri Kedaton berkembang menjadi pusatnya politik tanah Jawa. Beliau menjadi panglima militer sekaligus penasihat Kasultanan Demak. Demak menjadi daerah yang paling mendapat pengaruh dari keagamaan yang disebarkan oleh Sunan Giri. Sunan Giri kemudian menjadi mufti yaitu pemimpin keagamaan tertinggi di Tanah Jawa.

Ilmu keagamaan beliau memang diakui sangat dalam dan luas. Berkat pengetahuan ilmu fiqih yang luas, masyarakat dan semua orang memanggil beliau dengan sebutan Sultan Abdul Faqih. Hingga sekarang, Demak juga menjadi pusat keagamaan terbesar di Pulau Jawa. Semua berkat jasa dari perjuangan Sunan Giri.

Peninggalan Sejarah Sunan Giri

Peninggalan sejarah Sunan Giri dikenal sangat menyatu dengan kebudayaan masyarakat. Beliau banyak juga menciptakan beberapa karya seni Jawa:

Tembang Macapat Dan Kidung Jawa

Dalam sejarah Sunan Giri, beliau adalah tokoh agama yang menyatu dengan masyarakat setempat dalam menyebarkan ajaran agama Islam. Hal tersebut dapat dilihat dari karya-karyanya antara lain Lagu Cublak-Cublak Suweng, Gending Asmarandana, Pucung dan Lir Ilir.

Tembang tersebut merupakan kidung Jawa yang sarat ajaran agama Islam. Selain tembang dan gending, Sunan Giri juga menciptakan permainan anak-anak yaitu jelungan dan jamuran. Permainan tersebut juga masih dilestarikan hingga sekarang. Apalagi di Jawa permainan tersebut masih menjadi idola.

Makam Sunan Giri

Menurut sejarah Sunan Giri, setelah wafat Sunan Giri wafat pada tahun 1506 dan dimakamkan di Gresik. Beliau dimakamkan dekat dengan makam dari Sunan Prapen. Makam keduanya berada di perbukitan Giri. Selain kidung jawa makam tersebut juga menjadi bukti dalam bertoleransi dengan budaya lain, yaitu Jawa, Hindu serta Tiongkok.

Terdapat patung ular naga yang berjumlah dua ekor yang taringnya runcing dengan mulut menganga. Ternyata gelar yang dimiliki Sunan Giri tidak semata-mata di dapat dengan mudah. Melihat dari sejarah Sunan Giri, beliau mendapatkan gelar itu berdasarkan perjuangan dan kecerdasan beliau.

Hal tersebut yang dapat dijadikan contoh kepada kita semua, untuk selalu pantang menyerah dalam menghadapi kehidupan. Senantiasa meminta petunjuk dan pertolongan dari Allah S.W.T. semoga kita menjadi pribadi yang diajarkan oleh para wali.

Posting Komentar untuk "Sejarah Sunan Giri Yang Patut Dijadikan Teladan"