Sejarah Sunan Kalijaga yang Dulunya Merupakan Seorang Perampok
alhuda14.net- Jika kita berbicara mengenai Sunan Kalijaga, pasti akan terbesit di kepala kita dengan an-nawawi dan wayang kulit yang dipopulerkan oleh Sunan Kalijaga dalam kegiatan dakwahnya.
Yang letaknya di Cirebon, Sunan
Kalijaga menyebarkan agama Islam kepada
masyarakat khususnya masyarakat jawa. Dengan kesabaran dan ketelatenan yang dimiliki
oleh Sunan Kalijaga, menyebarkan
agama Islam Kepada seluruh masyarakat.
![]() |
Sejarah Sunan Kalijaga |
Sejarah Sunan Kalijaga
Sejarah Sunan Kalijaga yang bertujuan menyebarkan agama Islam yaitu untuk menyebarkan kebaikan di atas ajaran-ajaran Islam. Di balik dari gelar seorang wali, ternyata Sunan Kalijaga dulunya juga memiliki pekerjaan yang sangat jahat yaitu seorang perampok.
Memang benar adanya
jika Sebelum menjadi ulama besar atau wali yang sangat disegani oleh
masyarakat, Sunan Kalijaga yang sangat terkenal akan kebijaksanaannya dan juga
ketenangan merupakan seorang perampok yang mencuri hasil bumi. Bakat yang dimilikinya tersebut diawali dikala
beliau masih remaja, beliau sudah sangat jago dengan bela diri.
Dalam sejarah
Sunan Kalijaga, berbagai
macam jurus-jurus silat telah beliau kuasai. Akan tetapi ternyata malah dipergunakan kepada
hal-hal yang negatif. Yaiitu
untuk bertarung, merampok, dan bahkan juga menganiaya orang.
Keluarga Sunan
Kalijaga yang sudah tidak tahan
dengan kelakuan yang telah diperbuat oleh Raden Said. Maka keluarganya memutuskan untuk mengusir Raden
Said agar tidak menyusahakan orang lain lagi. Dan Raden Sahid menemukan sebuah hutan yang
bernama Hutan Jatisari dan Raden Said pun tinggal di hutan tersebut.
Raden Said pun masih belum
jera atas perbuatannya, walaupun telah diusir oleh keluarganya dan juga tidak
memiliki tempat tinggal yang layak. Sejarah Sunan Kalijaga yang merupakan seorang perampok dan juga seorang begal. Hutan Jatisari yang menjadi hutan ramai karena
banyak dari penduduk yang melewati hutan tersebut.
Sehingga menjadikan
kesempatan yang sangat besar bagi Raden Said untuk memulai aksinya kembali. Selain itu juga, Raden Said mendatangi rumah penduduk yang kaya dan
mencuri secara diam-diam
hasil panennya. Namun hasil rampokan
tersebut tidak beliau makan sendiri.
Sejarah
Sunan Kalijaga
dengan melakuakn niat yang
baik namun dengan melakukan cara yang salah. Beliau membagikannya kepada penduduk yang lebih
membutuhkan atau miskin. Akan
tetapi, hal tersebut merupakan petaka bagi orang kaya
karena ketidak tenangan
dalam menyimpan hasil panennya.
Dan Pada suatu hari
Sunan Kalijaga berminat untuk merebut tongkat Sunan Bonang yang tidak sengaja
beliau temui di sebuah hutan. tongkat yang dimiliki oleh Sunan Bonang terbuat
dari emas langsung sehingga dapat menyilaukan mata Sunan Kalijaga dan berhasrat
ingin sekali untuk merebutnya.
Yang bertujuan untuk
menjualnya dan uang tersebut akan dibagikan kepada rakyat miskin. Namun dalam sejarah Sunan Kalijaga, Sunan Bonang tetap mempertahankan tongkatnya
sambil menyadarkan Sunan Kalijaga bahwa perbuatan tersebut sangatlah tidak
benar. Sejak kejadian itu Sunan Kalijaga pun diangkat menjadi murid oleh Sunan Bonang.
Asal Mula
Nama Yang Diterima Oleh Sunan Kalijaga
Kata Kalijaga
sendiri berasal dari 2 kata yaitu kali yang yang merupakan bahasa Jawa yang
artinya sungai dan juga jaga yang berarti menjaga. Jadi, arti
nama tersebut yaitu penjaga sungai.
Yang kisahnya berawal dari perintah Sang Guru, yaitu Sunan
Bonang. Kepada Raden Said
untuk menjaga tongkatnya yang telah ditancapkan. Dan
Raden Said pun harus bersemedi di sana Dan juga dilarang pergi atau bangkit
dari persemedian tersebut sebelum Sunan Bonang kembali. Dan dalam sejarah Sunan Kalijaga ini pun tetap menantinya.
Raden Said
bersemedi bukan hanya dalam hitungan hari atau hitungan Minggu. Akan tetapi Raden Said bersemedi kurang lebih
selama 3 tahun. Sejak saat itu Raden Said telah mendapatkan julukan sebagai penjaga kali
atau kalijaga.
keturunan
Sunan Kalijaga yang
lahir pada tahun 1450 M. Memiliki
nama asli yaitu Raden Said. Ada
juga beberapa nama yaitu Syekh Malaya, Raden Abdurrahman, Lokajaya, dan juga
pangeran Tuban. Beliau lahir dari
seorang ayah yang bernama Tumenggung Wilatikta atau disebut dengan Raden Sahur. Ayah Raden Said merupakan seorang Adipati
Tuban.
Menurut sejarah
Sunan Kalijaga
juga memiliki istri yang bernama Dewi Saroh binti Maulana Ishak dan juga telah
memiliki 3 anak yang bernama Raden Umar Said atau disebut dengan Sunan Muria,
Dewi Rakayuh, dan Dewi Sofiah.
selain juga
mempunyai hubungan darah dengan Sunan Muria yang ternyata adalah putra sendiri. Beliau juga mempunyai hubungan dengan Sunan Giri,
yang merupakan adik dari Dewi Saroh.
Wafatnya Sunan Kalijaga
Dalam sejarah
Sunan Kalijaga
merupakan Wali Allah yang usianya lebih dari satu abad, tepatnya yaitu 131
tahun. Lalu Kemudian beliau
wafat dalam keadaan jihad, karena beliau masih meneruskan tugasnya dalam
mengajarkan dan menyebarkan agama Islam.
Cara cerdas dari Sunan
Kalijaga yang membuatnya memiliki umur lebih dari satu abad yaitu, karena hati
beliau yang senang dengan banyaknya masyarakat untuk masuk Islam. Beliau juga
berkeliling ke seluruh wilayah binaannya dengan menggunakan wayang kulit yang
dibuatnya.
Namun dalam sejarah Sunan Kalijaga menyatakan bahwa untuk menyaksikan pertunjukan tersebut, tidak harus membayar. Akan tetapi, jika ingin melihat langsung harus melafalkan dua kalimat
syahadat.
Ada Beberapa jenis Peninggalan Sunan Kalijaga
Betik
Belik ini sering disebut juga dengan mata air yang muncul di lokasi di mana ditancapkannya tongkat Sunan Kalijaga. Sehingga tidak perlu lagi untuk membuat sumur karena sudah tersedia mata air yang jernih dan masih mengalir hingga saat ini.
Sendang Sambeng
Peninggalan sejarah Sunan Kalijaga Sendang Sambeng ini merupakan sebuah danau yang tepat di desa keyongan. Dan dulunya di desa tersebut tidak terdapat sumber air. Maka dari itu, Sunan Kalijaga sering kesusahan dalam berwudhu. Dan Sunan Kalijaga pun meminta dan berdoa kepada Allah swt, untuk dianugerahi sebuah sumber mata air di desa tersebut.
Kemudian doa dari Sunan Kalijaga tersebut dikabulkan oleh Allah swt. Dan lantas beliau menanam pohon-pohon di sekeliling sumber air dengan dominasi pohon sambeng.
Tombak
Peninggalan sejarah Sunan Kalijaga selanjutnya yaitu terdapat 2 buah tombak yang merupakan peninggalan Sunan Kalijaga. Yang tetap dijaga rapi oleh juru kunci makam, tongkat tersebut bernama Tomba Kyai Panatas dan tombak Kyai Sirikan. Tongkat Sunan Kalijaga tersebut keduanya terbuat dari pada ujungnya.
Wayang Kulit
Wayang kulit ini termasuk ke dalam peninggalan Sunan Kalijaga. karena beliau ahli dalam menggunakan media Kesenian wayang kulit ini, ketika berdakwah. Masyarakat juga suka, karena Caranya yang unik dengan berbagai macam tema dan juga alur dalam cerita yang dipentaskan oleh Sunan Kalijaga.
Belum ada yang dapat memastikan sosok dari Sunan Kalijaga. Bagi yang pernah didatangi oleh Sunan Kalijaga dalam mimpinya telah terlihat sangat jelas bagaimana wajahnya. Penampilannya yang nampak terlihat sangat Jawa, dan juga tidak terlihat seperti seorang layaknya Wali.
Sunan Kalijaga ini memang bukan Wali biasa, karena beliau memiliki Karomah yang unik. Bukan hanya ilmu agama yang menjadi kelebihannya, namun juga ilmu kanuragan dan ilmu Kejawen. hubungannya juga dengan peninggalan yang kebanyakan berupa kesenian. Yang memang salah satunya yaitu Kesenian wayang kulit hingga saat ini menjadi kesenian khas Jawa.
Itulah Sejarah Sunan Kalijaga yang mungkin dapat menambah wawasan Anda. Terimakasih.
Posting Komentar untuk "Sejarah Sunan Kalijaga yang Dulunya Merupakan Seorang Perampok"