Sejarah Perjuangan Bung Tomo yang Sering Terlupakan Oleh Generasi Milineal
alhuda14.net - Sejarah Perjuangan Bung Tomo yang Sering Terlupakan Oleh Generasi Milineal. Nama yang sering terdengar ini sudah di kenal dengan cetusannya. Yaitu dengan nama jargon “ merdeka atau mati “ kata ini memang sengaja di cetuskan oleh bung tomo. Dimana jargon ini di ciptakan oleh Bung Tomo untuk membuat gelora semangat para pejuang. Dimana pada saat itu di Indonesia ini telah terjadi pertempuran dahsyat yaitu tepat pada daerahkita Situbondo. Jargon ini telah di cetus pada tanggal 10 November 1945. Dimana pada tanggal ini kita sebagai bangsa Indonesia memperingatinya.
Dimana negara tercinta kita ini sedang hangat
– hangatnya merayakan hari pahlwan tepat tanggal 12 kan. Nah dimana kita
sebagai bangsa Indonesia tentu tidak melupakan perjuangan seorang Bung Tumo
sehingga kita selalu merayakannya. Seorang Bung Tomo ini ternyata memiliki nama
asli yang jarang sekali orang meneybutunya. Bung Tomo ini merupakan seorang
nasionalis yang mati – matian telah membela tanah airnya yaitu membela
Indonesia. Bung Tomo yang lahir di Surabaya pada tanggal 3 Oktober 1920
tidaklah hanya sebagai pembela Indonesia loh, yu simak apa saja.
![]() |
sejarah perjuangan Bung Tomo |
Sejarah Perjuangan Bung Tomo yang Sering Terlupakan Oleh Generasi Milineal
Latar Belakang Bung Tomo
Marilah kita sejenak mengenal latar belakang tentang
Bung Tomo yang belum pernah kalian ketahui ini. Dimana sejarah perjuangan
Bung Tomo ini di mulai dari asal usul adanya perlawanan negara Belanda
terhadap bangsa Indonesia. Bung Tomo ini sendiri lahir di Indonesia ini lahir
pada tanggal 3 Oktober 1920 yang lalu. Karena nama Bung Tomo ini sendiri telah
di pakai dan di panggil oleh rakyat kecil serta keluarganya sehingga terkenal
dengan nama panggilannya saja.
Bung Tomo ini sendiri di lahirkan di tengah
keluarga menengah serta keluarganya ini sangat di hargai serta di junjung
tinggi keberadaannya. Keluarganya ini sendiri memiliki pendidikan yang tinggi
mulai dari ayahmua hingga ibunya. Dimana ayahnya ini bernama Kartawan
Tjiptowidjojo dimna ia adalah seorang kepala keluarga. Ia pernah bekerja sebagai
pegawai pemerintah, sebagai seorang staf pribadi di sebuah perusahaan. Tak
hanya itu ayahnya ini sendiri pernah bekerja di kantor pajak pemerintahan dan pegawai
kecil di sebuah perusahaan.
Inilah sejarah perjuangan Bung Tomo Dimana
Bung Tomo ini sendiri mengakui bahwa memiliki hubungan pertalian darah dengan
beberapa pendamping yang dekat dengan Pangeran Dipenogoro. Ibu dari Bung Tomo
ini sendiri berdarah campur Jawa Tengah, Sunda serta Madura. Bung Tomo ini
sendiri suka sekali bekreja keras agar dapat memperbaiki keadaan keluarganya
agar menjadi lebih mudah. Dimana pada saat usia 12 tahun ia terpaksa
meninggalkan pendidikannya di MULO. Dimana ia melakukan berbagai pekerjaan
kecil – kecilan untuk mengtasi dampak dari depresi yang sedang melandanya ia
selama ini.
Bung Tomo ini sendiri belakangan ini telah
menyelesaikan pendidikan di HBS tetapi sangat di sayangkan karena tak pernah
lulus secara resmi. Pada usia mudanya Bung Tomo ini sangat aktif dalam
berorganisasi kepanduan atau yang di sebut dengan KBI. Bung Tomo lalu kemudian
bergabung bergabung dnegan KbI yang sering di sebut dengan Kepanduan Bangsa Indnesia. Bung Tomo ini sendiri
ternyata mengikuto jejak kakenya dengan mengikuto filsafat kepanduan serta di
tmabh dengan adanya kesadaran nasional. Dimana Bung Tomo ini merupakan pengganti
dari kakenya.
Pendidikan yang Diampuh Bung Tomo
Sejarah perjuangan Bung Tomo ini di mulai dari pertama kali mengenyam pendidikan di bangku sekolah
rakyat (SR) tepat di Surabaya, Jawa Timur. Sekolah ini sendiri di sebut dengan
istilah Hollandsch Inlandsche School (HIS). Dimana sekolah ini memiliki bahasa
pengantar yaitu bahasa Belanda. Sekolah ini khusus untuk golongan penduduk
keturunan orang Indonesia asli sehingga di sebut dengan Sekolah Bumiputera
Belanda. Tetapi pada umumnya sekolah ini di bangun untuk anak – anak yang dari
golongan bangsawan. Tak hanya itu juga anak dari toko terkemuka, pegawai
negeri.
Lalu selanjutnya Bung Tomo melanjutnkan sekolahnya
di Mulo atau setingkat dengan SLTP. Lembaga ini merupakan pendidikan formal yang
merupakan lanjutan dari tingkat pertama setingkat dengan SMP. Sekolah yang
memiliki nama Mulo ini ternyata di bagun oleh Belanda di tahun 1914. Di sekolah ini sendiri terbagi
atas beberapa bagai macam pelajaran. Dimana perlajaran tersebut yaitu matematika,
ilmu sosial, Prancis, bahasa Jerman dan masih banyak lainnya lagi. Lalu setelah
itu Bung Tomo ini melanjutkan sekolahnya di HBS. Dan akhir lanjutannya masuk
pada perguruan tinggi.
Kisah Perjuangan Bung Tomo
Sejarah perjuangan Bung Tomo ini sendiri memiliki peranan besar dalam pertempuran yang terjadi di
Surabaya yang terjadi di bulan Oktober serta November 1945. Dimana penyerangan
ini terjadi setelah masa – masa setelah proklamasi. Dimana setelah Jepang ini
menyerah terhadap Sekutu, tentara Inggris yang sudah tergabung dalam Allied Forces
Netherlands East Indies (AFNEI). Dimana pasukan ini datang bersama bersamaan
dengan tentara NICA. Misi tentara Sekutu ini telah melucuti tentara Jepang
serta memulangkan mereka kepada negaranya. Tetapi diam – diam mereka memiliki
niat lagi.
Dimana niatnya ini untuk kembali pada Indonesia
sebagai penjajah pemerintah Belanda. Sebagai bangsa yang sudah menyatakan
kemerdekaanya ini maka rakyat kita merasa bahwa harga dirinya sedang di injak –
injak. Ketika pada tanggal 18 September 1945 belanda ini mengibarkan bendera di
hotel Yamanto. Bentuk perlawanan rakyat ini sendiri yaitu dengan merobek bendera
biru dan hanya meninggalkan merah dan putih saja. Suasana ini semakin memanas sampai
tanggal 30 Oktober 1945 pemimpin Inggris terbunuh. Ia terbunuh karena di tembak
oleh seorang pemuda Indonesia.
Sehingga tepat pada
tanggal 10 November negara Inggris ini mengultimatum rakyat Indonesia untuk
segera menyerahkan senjatanya. Tetapi Bung Tomo tidak habis – habisnya untuk selalu
menyemangati rakyat Indoensia ini. sejarah perjuangan Bung Tomo ini
tidak habis – habisnya di ceritakan oleh banyak orang. Dimana dinamika
kehidupan Bung Tomo ini di angkat menjadi Kepala Perlengkapa di Kementrian
Pertahanan tepat pada tahun 1946. Ada sisi yang sangat menarik dari kehidupan
istri si Bung Tumo ini. istrinya ini memilih menjadi jendral tetapi tidak
memilih berpidato.
Bung Tomo ini
sendiri pernah membentang kekuasaan Soekarno serta menetang Soeharto pada orde
baru ini. Pada akhirnya Bung Tomo ini wafat pada tanggal 7 Oktober 1981. Dimana
ia wafat ketika sedang menunaikan ibadah haji tepat di Padang Arafah. Jenazahnya
ini sendiri di bawa ke tanah air serta di makamkan di Ngagel Surabaya.
Itulah kisah sejarah
perjuangan Bung Tomo yang perlu anda ketahui. Dengan begini anda akan lebih
mudah untuk bisa mempelajari kisah serta perjuangan yang pernah di alami oleh
Bung Tomo ya. Yuk tetap cintai serta pelajari sejarah kita.
Posting Komentar untuk "Sejarah Perjuangan Bung Tomo yang Sering Terlupakan Oleh Generasi Milineal"