Sejarah Para Wali Dalam Menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa
alhuda14.net - Sejarah Para Wali Dalam Menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa - Penyebaran agama Islam di Pulau Jawa tidak dapat terlepas dari kisah Wali Songo. Karena mereka yang memulai penyebaran Islam di Pulau Jawa bersama dengan para muridnya. Kisah ini banyak tertulis di banyak buku lama maupun buku terbaru. Terdapat beberapa perbedaan dari kisah yang dituliskan dari buku tersebut. Dan kisah mana yang paling tepat belum diketahui secara pasti. Dan setiap wali memiliki karomah masing-masing. Berikut merupakan rangkaian cerita tersebut.
sejarah para wali |
Sejarah Para Wali Dalam Menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa
Penyebaran
Islam mulai memasuki tanah jawa terjadi pada abad 15 dan 16. Mereka masuk melalui
jalur perdagangan yang juga memiliki misi untuk menyebarkan agama Islam. Mereka
tinggal di tiga wilayah penting yang sebagian besar berada pada daerah pesisir.
Daerah tersebut adalah kota Surabaya, Gresik, dan Lamongan di Jawa Timur,
Demak, Kudus, dan Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat. Mereka ini
merupakan kaum intelektual yang tidak hanya menyebarkan agama Islam, akan
tetapi juga mengenalkan peradapan baru. simak juga tentang
Banyak
hal yang diajarkan oleh mereka. Ha tersebut juga mampu meningkatkan pengetahuan
dan perekonomian masyarakat. Mereka juga banyak mengajarkan kebudayaan,
kesenian, dan sistem pemerintahan yang baru. Awal dari perjalanan sejarah
para wali songo ini ditandai dengan mulai berakhirnya dominasi budaya dan
agama Hindu Budha yang dianut masyarakat pada saat itu dan simbol Islam mulai
diterima oleh masyarakat secara umum.
Banyak
pihak berjasa dalam memberikan pengaruh penyebaran Islam di Pulau Jawa dari
beberapa daerah Namun, wali songo inilah
yang mampu memberikan pengaruh besar dalam menyebar luaskan agama dengan
berbagai upaya dan usaha yang mereka lakukan. Mereka pada dasarnya juga
merupakan orang yang memiliki pengaruh cukup penting dalam organisasi
masyarakat saat itu, sehingga sangat dihormati oleh masyarakat luas. Dan kisah
wali songo ini sendiri dimulai dari keturunan Nabi Muhammad yang ke 12 yang
bernama Maulana Jumadil Kubro.
Beliau
merupakan ulama yang berasal dari Persia. Beliau memiliki putra yang bernama
Maulana Malik Ibrahim atau yang lebih dikenal dengan nama Sunan Gresik. Sejarah
para wali ini mencatat jika Sunan Gresik mulai masuk Jawa sekitar tahun
1392 masehi. Beliau masuk ke Jawa selain menyebarkan agama Islam juga untuk
berdagang dengan membuka warung yang menyediakan barang pokok dengan harga
murah pada masa Kerajaan Majapahit. Beliau sendiri juga memiliki ikatan
keluarga dengan Kerajaan Majapahit.
Mengingat
istrinya merupakan putri Raja dari Champa yang saudaranya bernama Dharawati
dipersunting oleh Raja Majapahit bergelar Prabu Sri Kertawijaya. Hal ini juga
yang menjadi faktor pendukung perjuangannya. Sunan Gresik memiliki misi untuk
mendekati dan mendapatkan hati masyarakat di pesisir Gresik yang dilanda krisis
ekonomi dan perang saudara. Sunan Gresik juga terkenal sebagai tabib yang
melakukan pengobatan jepada masyarakat secara gratis. Sunan Gresik memiliki
putra Raden Rahmad (Sunan Ampel) dan Raden Santri.
Mereka
juga mengikuti jalan ayahnya untuk menyebarkan agama Islam. Hingga sejarah
para wali songo mencatat jika Sunan Ampel memiliki pondok pesantren yang
cukup besar dan memiliki pengaruh yang bernama Ampel Denta. Tidak hanya
mengajarkan ilmu agama, mereka mendirikan kebudayaan baru. Bahakan Sunan Ampel
juga yang memiliki pengaruh yang cukup besar atas berdirinya Kesultanan Demak
yang menjadi kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kesultanan ini dipimpin oleh
murid dari Sunan Ampel sendiri yang juga merupakan putra dari Raja Majapahit
Brawijaya v, yang bernama Raden Patah.
Ajaran
Sunan Ampel yang sangat populer adalah Mo Limo. Yang merupakan seruan untuk
tidak melakukan tindakan terlarang, seperti berjudi, minum minuman keras,
mencuri atau merampok, menggunakan narkotika dan sejenisnya, serta berzina.
Sunan Ampel menikah dengan putri adipati Tuban dan memiliki beberapa putra dan
putri. Yang populer adalah Sunan Drajat dan Sunan Bonang. Terdapat pendapat
yang menyatakan jika wali songo didirikan oleh Sunan Ampel dan beranggotakan
Sunan Ampel, Raden Hasan, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Usman Haji, Sunan Giri,
Syekh Maharaja, Pangeran Tumapel, dan Raden Mahmud.
Sunan
Bonang ini memiliki murid yang bernama Raden Mas Said atau yang lebih dikenal
dengan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga juga menikahi salah satu putri dari Sunan
Bonang. Dan dari pernikahan tersebut dikaruniai putra bernama Sunan Muria.
Dalam menyebarkan agama Islam, Sunan Kalijaga sangat toleran dan mampu menyatu
dengan budaya yang berlaku di masyarakat tersebut. Bahkan beliau memiliki karya
dan menghadirkan kebudayaan baru yang masih populer hingga saat ini dan
menjadikan sejarah para wali songo.
Sunan
Kalijaga pernah tinggal di wilayah Cirebon dan memiliki hubungan spesial
sebagai sahabat dekat dengan Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati ini merupakan
keturunan dari Raja Panjajaran. Dan Sunan Gunung Jati mendirikan Kesultanan
Cirebon dan beliau sendiri juga yang memimpin kerajaan tersebut. Dan hal ini
menjadikan Sunan Gunung Jati sebagai Sunan yang memimpin pemerintahan. Sunan
Gunung Jati mendekati hati rakyatnya dengan membangun fasilitas infrastruktur
jalan penghubung antar wilayah yang dibutuhkan masyarakat.
Sunan
Gunung Jati memilih untuk mundur dari jabatan yang diembannya tersebut dan
menyerahkannya kepadabputranyabdi usia 89 tahun. Beliau lebih memilih untuk
lebih fokus melakukan dakwah dari pada menangani urusan pemerintahan di usia
senja nya. Dan disebutkan pada sejarah para wali bahwa beliau di
makamkan di Gunung Sembung dan meninggal pada usianya yang ke 120 tahun.
Putra
dari Sunan Kalijaga yaitu, Sunan Muria juga turut menyebarkan agama Islam dan
menggunakan metode yang sama dengan metode ayahnya. Hanya saja, Sunan muria
lebih suka melakukan dakwah di daerah pedalaman dan sangat senang membantu
rakyat jelata. Beliau banyak mengajarkan cara bercocok tanam, berdagang, dan
melaut. Selain itu, Sunan Muria juga menjadi penengah konflik intern dari
Kesultanan Demak. Hasil karya yang sangat populer dari Sunan Muria adalah
tembung Sinom dan tembung kinanthi.
Sunan
Kalijaga memiliki murid yang bernama Sunan Kudus yang juga merupakan putra dari
Sunan Bonang ini sendiri. Sunan Kudus bergembala ke banyak tempat di wilayah
tandus di Jawa Tengah. Metode dakwahnya juga sama dengan yang dilakukan oleh
Sunan Kalijaga. Beliau juga memiliki banyak karya tentang cerita ketauhidan.
Beliau juga memiliki peranan penting dalam Kesultanan Demak sebagai panglima
perang seperti 1001 cerita di masa Abbasiyah. Dan sejarah para wali
menyebutkan Sunan Kudus pernah juga ikut dalam pertempuran membela Demak
melawan Adipati Jipan dan Arya Penangsang. simak juga tentang
Kisah
dan sejarah para wali songo ini sendiri memiliki keterkaitan antara satu
sunan dengan sunan yang lainnya. Mereka memiliki ajaran tauhid yang baik dengan
metode yang berbeda. Selain dari Sunan itu sendiri murid dari para sunan ini
juga memiliki peranan besar dalam menyebarkan agama Islam hingga Islam dapat
diterima oleh berbagai golongan hingga mampu merubah dari minoritas menjadi
agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat Jawa kini.
Posting Komentar untuk "Sejarah Para Wali Dalam Menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa"