Riwayat Sejarah Sunan Prapen
alhuda14.net - Riwayat Sejarah Sunan Prapen -Sunan Prapen adalah Raja Islam yang sangat terkenal di Masanya. Ia merupakan Rajam pendakwah yang juga sekaligus seorang pujangga besar yang menyebarkan ajarab islam.
Ia penguasa keempat yang memerintah dalam kerajaan Giri Kedaton, yang dalam Babad Gresik dikatakan berkuasa antara tahun 1548 sampai dengan 1605 M. Sunan Prapen adalah keturunan dari Sunan Giri. Kitab Asrardigubahnya dan lalu digunakan sebagai dasar menyusun Jangka jayabaya. kemudian, Sunan Prapen terkenal sebagai mpu atau pembuat keris. Hasil katyanya yang terkenal yaitu keris Angun-angun.
![]() |
Sejarah Sunan Prapen |
Karomah Sunan Prapen
Giri Kedaton
ketika dipimpin oleh Sunan prapen tidak hanya dikenal sebagai tempat belajar
agama namun juga menjadi daerah yang mempunyai pemerintahan, kekuasaan dan
kekuatan politik.
Giri Kedaton diserang oleh Patih Maudara yang memang atas perintah Prabu
Brawijaya V, karena pimpinannya yaitu Sunan
Prapen tidak mau menyatakan takluk kepada Majapahit.
Kemudian ribuan pasukan Majapahit pimpinan Patih Maudara yang menyerang Giri
Kedaton mampu menguasai hampir sebagian wilayah Giri Kedaton, dan menyerang
para santri yang ada. Kawasan Giri dibakar semuanya, Giri Kedaton bagaikan
lautan api. Harta benda dijarah, kaum wanitanya diperkosa.
Sunan Prapen dan pengikutnya mundur ke makam
Sunan Giri. Di Kompleks Makam tersebut Sunan Prapen berdoa kepada Tuhan.
Selesai berdoa Ia, memerintahkan juru kunci membuka pintu kayu jati di kompleks
makam, lalu ribuan tawon atau lebah beracun keluar dari situ
Ribuan tawon berterbangan menuju
majapahit dan menyerang pasukan Majapahit yang sedang bersenang-senang karena
kemenangannya. Para prajurit Majapahit lari, badan mereka disengat lebah
beracun, banyak korban yang tewas. Keadaan semakin kacau maka, sebagian
prajurit lebih baik pergi mencari selamat sendiri, lari masuk menuju hutan.
Lebah beracun ilangsung menyerang ke dalam istana, geger seluruh penghuni yang
ada di dalamnya. Hingga Prabu Brawijaya V, lalu menengadahkan tangannya ke
langit, dan bersumpah, tidak akan mengganggu para santri dan Sunan Prapen lagi. akhirnya semua lebah
beracun, balik arah pergi melesat ke udara, dan terbang ke arah barat laut. Akhirnya
Brawijaya V mengizinkan Giri Kedaton menjadi daerah bebas di luar kekuasaannya.
Sunan Prapen beserta Sunan Kalijaga kemudian memberikan restu kepada Raden
Patah untuk berkuasa di Demak Bintoro menggantikan kekuasaan Majapahit. Sunan
Prapenlah yang melantik Hadiwijaya (Jaka
Tingkir) menjadi sultan di Pajang menggantikan kekuasaan Kesultanan Demak
Bintoro di tanah Jawa. Panembahan Senopati juga direstuinya menjadi raja penguasa
Tanah Jawa (Kesultanan Mataram) yang menggantikan kekuasaan Pajang.
Sunan Prapen berperan dalam
mendamaikan peperangan antara Panembahan Senopati dengan Jayalengkara Bupati
Surabaya di tahun 1588 yang disebabkan oleh penolakan para bupati Jawa Timur
tersebut dengan Mataram.
Sehingga Sunan Prapen menjadi pelantik dan pemberi restu raja islam karena
karomah dan kewibawaanya di Pulau Jawa yang menjadi kerajaan bawahan Mataram
maupun sejumlah kesultanan di wilayah Indonesia Timur.
Sunan Prapen saat pelantikannya Raja
Islam di wilayah Indonesia Timur seperti di Pulau Kalimantan, Lombok dan Maluku
juga diberikan restu olehnya.
Bagaikan Paus yang memberikan restu kepada bawahannya, Ia melantik semua raja
raja Islam. Oleh sebab itu pejabat VOC saat itu menyatakan kalau Sunan Prapen
Sunan Prapen juga seorang pujangga besar di masanya.
Sunan Prapen mampu merubah kitab Asrar sebagai dasar menyusun Jangka Jayabaya. Sunan Prapen juga adalah mpu yaitu pembuat keris. Banyak keris yang dihasilkannya.
Di pemerintahannya Giri Kedaton sedang dalam kejayaan
yaitu di tahun 1548–1605. Saat itu Giri Kedaton sebagai tempat memperdalam
agama, dan juga sebagai “kerajaan” yang sangat kuat politik.
Sunan Prapen berperan menjadi
pelantik Sultan Adiwijaya raja Pajang. Ia menjadi pendamai antara Adiwijaya
dengan para bupati Jawa Timur tahun 1568. Dalam pertemuan itu, para bupati Jawa
Timur mengaku setuju akan kekuasaan
Pajang sebagai kelanjutan Kesultanan Demak.
Prapen juga membantu perdamaian perang antara Panembahan Senopati raja
Mataram melawan Jayalengkara bupati Surabaya tahun 1588. Peperangan itu
disebabkan karena para bupati Jawa Timur menolak akan kekuasaan Senopati yang
telah menghancurkan Kesultanan Pajang.
Pulau Lombok yang terkenal sebagai pulau seribu masjid
ternyata memiliki sejarah Islam yang cukup tua. Jurnal Keagamaan yang
diterbitkan oleh Puslitbang Balitbang serta Diklat Kementerian Agama
mengangakat sejarah Babad Lombok. Sunan
Prapen juga sangat berperan di Lombok.
Babad menyatakan
bahwa Sunan Prapen lah yang menyebarkan agama Islam ke Pulau Lombok, putra
Susuhunan Ratu dari Giri, Gresik. Sunan Prapen mengajak penduduk Pulau Lombok
memeluk agama islam melalui ekspedisi militer.
Usai berhasil mengislamkan Lombok, Sunan Prapen terus sinngah ke Pulau
Sumbawa memperkenalkan Islam ke Taliwang, Seran, dan Bima. HJ de Graaf
menceritakan bahwa kisah di Babad Lombok adalah benar, peristiwa terjadi pada
pemerintahan Sunan Dalem di Giri, Gresik yaitu antara 1506-1545. Sesuai dengan Babad
Lombok dan berita dari Duer te Barbosa, agama Islam di Tana Samawa datang dari
Gresik sekitar 1518- 1545.
Walaupun begitu, tepatnya muncul pusat kekuasaan
Islam (Kesultanan Samawa) belum bisa dipastikan. Lalu, ada sumber sejarah lain
yang menyatakan Sultan Harunnurrasyid I yang memerintah 1674-1702 adalah raja/sultan
pertama dari Dinasti Dewa Dalam Bawa.
Selama kepemimpinannya, sekiranya terdapat 15
sultan yang berkuasa di Kesultanan Samawa. Dimulai dari Sultan Harunnurrasyid I
(1674-1702) hingga sultan ke-15 Muhammad Khairud din III. Pada struktur birokrasi
kasultanan Samawa, kekuasaan tertinggi pemerintahan ada di sultan. Sunan Prapen diangkat atas dasar
turun-temurun dari dinasti Dewa Dalam Bawa oleh satu lembaga yang disebut Dewan
Hadat atau Dewan Hadat Syara. Dalam bahasa Sumbawa, sultan disebut datu mutar. Rakyat
memanggilnya dengan sebutan gelar dewa atau dewa mas samawa.
Gelar dewa sangat biasa dipakai golongan ksatria dalam sistem kasta di Bali.
Dalam Kidung Pamancangah dikatakan bahwa, Pasung Girih, Raja Bedahulu
menjalankan ekspedisi ke Sambhawa yang pada waktu itu diperintah Dedelanatha.
Selain itu, dari sumber yang sama dikatakan pernikahan cucu perempuan Mpu
Kapakisan, seorang Brahmana dari Jawa dengan seorang dari Sambhawa.
Tahun 1605 M, Sunan Prapen meninggal dunia. Makam Sunan Prapen ada di Desa Klangonan. Tepatnya di Kebomas sekitar 400 meter di sebelah barat Makam Sunan Giri, dengan mengusung cungkup berarsitektur unik dengan ukiran bernilai seni tinggi. Arsitekturnya Indah dan juga menawan. Selalu ramai didatangi peziarah untuk memohon berkah.
Demikianlah tentang Riwayat
Sejarah Sunan Prapen. Peninggalan
Kesultanan Sumbawa masih dirawat hingga sekarang, dan menjadi situs bersejarah
yang dilestarikan. Di Kota Sumbawa Besar, masih terdapat dengan megah sebuah
bangunan bekas Istana Sultan Sumbawa yang disebut Dalem Loka (Istana Tua) atau disebut
juga Bale Rea (Rumah Besar atau Rumah Raja). Dekat dari Dalem Loka, ada Makam
Sampar, kompleks makam sultan-sultan Sumbawa dan keluarganya.
Posting Komentar untuk "Riwayat Sejarah Sunan Prapen"