Peradaban Majapahit, Sumpah Palapa Gajah Mada
alhuda14.net - Salah satu daripada tokoh yang cukup terkenal sampai dengan saat ini pada akhir masa kerajaan Hindu Budha adalah Patih Gajah Mada. Dikenal menjadi salah satu tokoh yang membawa peradaban Majapahit menuju kejayaannya. Patih Gajah Mada juga dikenal sebagai seorang Patih dengan Sumpah Palapa yang telah terucap. Lalu sebenarnya apa tujuan dari Patih Gajah Mada mengucapkan sumpah Palapa itu?
![]() |
peradaban Majapahit |
Mari Menilik Bagaimana Asal Usul Dari Mahapatih Gajah Mada
Gajah Mada Sebelum Menjadi Patih
Bisa dibilang jikalau peradaban Majapahit sendiri adalah
salah satu dari pada Kerajaan paling besar di nusantara yang letaknya tepat berada
di wilayah Jawa Timur. Tidak hanya rajanya
saja yang terkenal tapi patih kerajaan itu juga sudah cukup terkenal yaitu
Patih Gajah Mada. Patih Gajah Mada
sendiri lahir pada tahun 1290. Semasa
mudanya Patih Gajah Mada telah menjadi seorang yang ahli beladiri dan berilmu
tinggi. simak juga tentang
Bayangkan saja semenjak usianya sudah menginjak 19 tahun.
Sosok berwibawa ini telah berhasil
menyelamatkan Prabu Jayanegara dari Kerajaan Majapahit. Kemudian pada tahun 1319 Gajah Mada telah berhasil diangkat menjadi
Patih Kahuripan dan 2 tahun setelah itu kemudian dianggap sebagai Patih
Kediri. sebelum Gajah Mada menjadi Patih
peradaban Majapahit pernah kala itu
Gajah Mada menolak tawaran Aryo tadah.
Aryo tadah sendiri adalah patih dari kerajaan Majapahit
sebelumnya. Kemudian setelah itu di
tahun 1329 Aryo tadah sudah menunjuk Gajah Mada sebagai Patih Majapahit untuk
dapat menggantikannya. Tapi penunjukan itu kemudian ditolak oleh gajah mada.
Ternyata alasan dari Gajah Mada sendiri menolak tawaran tersebut karena Gajah
Mada ingin membuktikan terlebih dahulu Bagaimanakah pengertiannya terhadap
Kerajaan Majapahit.
Timbul Keinginan
Dari Gajah Mada Ingin Menggantikan Pemberontakan Sadeng Dan Keta
Menjadi Patihnya
Gajah Mada Dan Berucap Sumpah Palapa
Pada tahun 1334 Gajah Mada diangkat menjadi Patih peradaban Majapahit. Hal tersebut
terjadi setelah Gajah Mada berhasil menghentikan pemberontakan Sadeng dan keta.
Kemudian pada tahun 1336 Gajah Mada pernah berucap sebuah Sumpah yang begitu
terkenal Sampai dengan saat ini dengan sebutan Sumpah Palapa.
Pada Sumpah Palapa itu sendiri memang didalamnya berisikan
janji bahwa Gajah Mada tidak akan memakan buah Palapa sebelum ia berhasil
menguasai nusantara Adapun memang tujuan dari Patih Gajah Mada mengucapkan
sumpah Palapa itu adalah untuk mempersatukan pulau-pulau yang ada di
nusantara.
Berkat kegigihan yang dilakukan oleh Patih Gajah Mada
dalam mempersatukan pulau itu, maka peradaban
Majapahit pada masa pemerintahan raja Hayam Wuruk berhasil mencapai masa
kejayaannya.Kepemimpinan Majapahit di tangan raja Hayam Wuruk sendiri yaitu
pada tahun 1350 sampai dengan 1389.
Sedangkan pada kitab Negarakertagama tak disebutkan di
sana Bang laksana Majapahit yang berkuasa di hampir sama dengan luas wilayah
Indonesia saat ini bahkan karena itu sampai ke negara-negara tetangga. Ini mengartikan bahwasanya Patih Majapahit
benar-benar berjuang dalam mempersatukan nusantara yang mana juga berpengaruh
pada bersatunya wilayah Indonesia Sampai dengan saat ini.
Babad Gajah Mada
Bisa dibilang pada salah satu kisah peradaban Majapahit, babat Gajah Mada sendiri adalah karya sastra
Bali di masa berikutnya yang mana diceritakan jikalau seorang pendeta Budha
yang bernama mpu sura Dharma Yogi yang
mempunyai istri bernama patni nari ratih. Ia adalah istri yang memang telah
diberikan oleh gurunya Mpu Raga Gunting atau yang dijuluki sebagai Mpu Sura
Dharma Wiyasa.
Mpu surat Dharma Yogi kamu dan membuat di sebelah selatan
lembah tulis sebuah huma sedangkan patni nariratih tetap untuk dapat tinggal di
pertamanan, Nari Ratih sendiri tentunya hanya satu kali saja menengok sang
suami yang terus menerus berada huma yang baru dibuat. Kemudian setelah itu dikarenakan parasnya
yang cantik Dewa Brahma jatuh cinta kepada patni nari ratih, sehingga suatu pada
saat patni diperkosa oleh Dewa Brahma dikubur yang sepi.
Berdasarkan cerita peradaban
Majapahit, peristiwa tersebut diadukan kepada sang suami sehingga akhirnya
mereka pergi mengembara selama berbulan-bulan lamanya. Pada saat kondisi sang jabang bayi dalam
kandungan telah waktunya untuk lahir kemudian mereka tiba di desa ada yang berlokasi
di kaki gunung Semeru. Kemudian sang
bayi laki-laki lahir dari kandungan patni dengan diiringi peristiwa alam yang
cukup mengejutkan.
Dikatakan menandakan bahwasannya sang jabang bayi nantinya
akan menjadi seorang tokoh penting.
kemudian ke pengasuhan bayi laki-laki tersebut diserahkan oleh Kepala
Desa Mada. Sedangkan kedua orang tua dari si jabang bayi pergi bertapa di
puncak gunung lambang untuk dapat memohon kejayaan dan keselamatan bagi si
jabang bayi.
Permohonan tersebut dikabulkan oleh Dewata Dengan
mengatakan bahwasannya nanti si jabang bayi akan menjadi seorang yang cukup
dikenal di seluruh Nusantara. Setelah bertahun-tahun berlalu maka Patih peradaban Majapahit kala itu datang ke
desa Mada dan dengan serta merta mengajak anak dari kepala desa yang bernama
Mada.
Pada saat itu Mada sudah mulai menginjak dewasa untuk ikut
ke Kerajaan Majapahit dan mengabdikan diri kepada raja. Kemudian Mahapatih
Majapahit kala itu menikahkan Mada dengan putrinya yang bernama ken bebed, yang kemudian Membantu Gajah Mada sendiri
untuk dapat menggantikan kedudukan sebagai seorang Mahapatih amangkubhumi
Majapahit.
Kemudian setelah itu karena Mahapatih Amangkubhumi Mada
Majapahit telah berhasil untuk berkembang yang kekuasaannya sampai dengan
banyak sekali raja dari Pulau Jawa yang tunduk kepada kerajaan Majapahit.
Babad Arung Bondan
Adapun memang kitab Jawa pertengahan babad Arum Bondan
sendiri telah menawarkan penjelasan yang cukup bertentangan tentang asal usul
dari Mahapatih Gajah Mada. Dikisahkan peradaban Majapahit dalam kitab itu
bahwasannya Patih Gajah Mada sendiri merupakan anak dari Patih logender. Di kisahkan juga di dalam kisah tersebut
bahwa logender telah menjadi seorang Patih Ratu Majapahit yang bernama Ratu
Kenya.
Pararaton
krtarajasa jayawardhana atau jika didalam pararaton
Sendiri lebih dikenal dengan Raden Wijaya,
dikenal sebagai sosok yang mempunyai beberapa pengikutnya yang
setia. merekalah yang mengiringi Raden
Wijaya dalam pengungsiannya dan membuka hutan dan inilah yang menjadi cikal
bakal berdirinya kerajaan Majapahit.
Adapun pengikut-pengikut tersebut adalah Lembusora, ranggalawe, nambi,
pedang dangdi, gajah pagon dan lain
sebagainya.
Kemudian dikisahkan pada peradaban Majapahit, salah satu daripada pengiring Raden Wijaya
sendiri bernama gajah Pagon sedang
terluka dikarenakan tombak yang terkenal di pahanya tersebut ketika
berperang melawan pengikut jayakatwang dari Kadiri. Tapi memang walaupun dalam
kondisi terluka gajah pagon sendiri masih tetap berkelahi dengan melawan
orang-orang Kadiri yang kala itu
mengejar-ngejar rombongan Raden Wijaya.
Pada saat tentara Kediri tersebut dihalau kemudian
rombongan Raden Wijaya masuk ke dalam hutan di daerah Talaga pager. kemudian
setelah itu mereka memutuskan untuk dapat menuju ke desa pandakan dan disambut
oleh Kepala Desa bernama macan kuping. Di desa inilah kemudian Raden Wijaya
disuguhkan kelapa muda yang setelah habis juga berisi nasi putih. simak juga tentang
Setelah itu kemudian perjalanan dilanjutkan Menuju Pulau
Madura dan meminta bantuan kepada Arya wiraraja. tapi dikarenakan luka yang
dideritanya maka gajah pagon harus rela untuk ditinggalkan di desa pandakan. Itulah
sepenggal dari sejarah peradaban Majapahit, asal usul dari
Gajah Mada, Gajah Mada terkenal sebagai sosok patih yang berwibawa yang berhasil
menyatukan Nusantara dengan Sumpah Palapa yang begitu terkenal sampai dengan
saat ini.
Posting Komentar untuk "Peradaban Majapahit, Sumpah Palapa Gajah Mada"