Ketahui 6 Peninggalan Sunan Muria yang Masih Bermanfaat Hingga Sekarang
alhuda14 - Setiap orang terutama umat Islam tentu memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap peninggalan-peninggalan Islam, tak terkecuali peninggalan Sunan Muria. Anda mungkin sudah mengetahui bahwa wali yang satu ini termasuk salah satu dari sembilan Walisongo yang turut menyebarkan agama Islam. Ia pun mampu menarik perhatian banyak orang untuk masuk Islam berkat cara dakwahnya yang unik.
Tentu saja, itulah yang menyebabkan pemilik nama asli Raden Umar Said ini tidak akan pernah luput dari ingatan masyarakat. Mulai dari kisah-kisah perjuangannya ketika berdakwah, juga tentang berbagai tantangan yang dihadapi. Hingga yang tidak kalah penting, yaitu mengenai sejumlah peninggalan Sunan Muria. Bila Anda penasaran mengenai sejumlah peninggalannya tersebut, yuk langsung simak pembahasan berikut ini!
Inilah Peninggalan Sunan Muria
Terkenal dengan kesaktian ilmu yang dimilikinya, berikut ini beberapa di antara peninggalan Sunan Muria:
Masjid Sunan Muria
Bisa dikatakan, Masjid ini merupakan peninggalan Sunan Muria yang paling terkenal. Sama seperti Masjid Menara Kudus, Masjid ini juga terletak di Kudus, Jawa Tengah. Namun, Masjid yang dibangun sekitar abad ke 15 hingga 16 Masehi ini tepatnya terletak di Desa Colo, Kecamatan Gawe.
Menariknya, lokasi Masjid tidak seperti tempat ibadah pada umumnya yang terletak di dataran rendah. Masjid yang satu ini justru berlokasi di puncak gunung, tepatnya yaitu Gunung Muria yang memiliki ketinggian 1600 mdpl. Nah, karena merupakan salah satu peninggalan Sunan Muria, maka wajar bila makam Sunan Muria juga masih berada dalam area Masjid.
Oleh karena itu, selain menjadi tempat beribadah, Masjid ini juga dijadikan sebagai salah satu objek wisata rohani. Bahkan, jika berkunjung ke sini, Anda juga dapat sekaligus melakukan ziarah ke makam Sunan Muria. Bangunan dan arsitektur dari Masjid ini sangatlah indah, apalagi tiangnya dalam hal ini umpak batu langsung didatangkan dari Pulau Dewata.
Meskipun bangunannya sudah mengalami pemugaran, tepatnya pada tahun 1976. Pemugaran tersebut pun juga sudah berkali-kali dilakukan. Hal itu menyebabkan bangunan asli dari Masjid ini tidak dapat terlihat lagi kecuali ruang mihrabnya yang berbentuk lengkung. Kemudian, tiang dari kayu jati, dan beton dengan dua gambar ekor naga.
Penala Kuda
Peninggalan Sunan Muria ini memiliki sejumlah manfaat. Adapun manfaat dari peninggalan yang satu ini adalah untuk ritual yang dikenal dengan istilah Guyang Cekathak. Dalam hal ini, berarti sebuah ritual untuk mendatangkan hujan. Hal yang perlu diperhatikan adalah sudah ada petugas yang melengkapi ritual dengan memercikkan air dari sendang ke warga yang hadir. Kemudian, dilanjutkan dengan sholat minta hujan atau sholat istisqa.
Perlu Anda ketahui pula bahwa untuk bisa menggunakan benda ini, maka ada ritual yang harus dilakukan. Pertama, memandikannya pada saat musim kemarau di hari Jum’at Wage. Lalu, Pelana Kuda dibawa ke Sendang Rejoso yang merupakan posisi awal saat dimandikan. Kemudian, menikmati hidangan berupa urap, opor ayam, hingga gulai kambing dan diakhiri dengan meminum dawet. Setiap butiran cendol dari dawet diartikan sebagai rintikan air hujan.
Pohon Keramat
Siapa sangka, peninggalan Sunan Muria yang lainnya adalah Pohon kayu adem ati keramat yang populer disebut dengan pohon keramat. Pada awalnya, kayu tersebut telah menghilang, tapi anehnya tiba-tiba muncul lagi tepat di tahun 1945, tahun paling bersejarah bagi Indonesia. Namun, pohon keramat tersebut bukan hanya satu-satunya melainkan ada juga pohon jati keramat Masin.
Menariknya, peninggalan berupa pohon keramat ini bercerita tentang percintaan, yaitu kisah cinta putri Sunan Muria yang dinikahkan dengan muridnya sendiri. Hal menakjubkan adalah bahwa pohon tersebut ternyata masih ada hingga saat ini. Dalam artian, masih hidup dan masih selalu dilestarikan. Menurut cerita, tidak ada satupun yang berani menebangnya bahkan hanya sekadar memegangnya karena konon katanya pohon itu memiliki ruh.
Air Keramat
Tidak hanya pohon keramat, Sunan Muria pun juga memiliki peninggalan berupa situs sumber air. Ajaibnya, peninggalan Sunan Muria yang satu ini diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Bahkan, air keramat ini juga dipercaya dapat meningkatkan kecerdasan, lho. Oleh karena itu, anak-anak disarankan untuk mengonsumsinya. Terlepas dari kebenaran hal tersebut, tentu saja itu kembali pada kepercayaan Anda masing-masing.
Namun, Masaru Emoto, seorang ilmuwan asal Jepang pernah mencoba meneliti air tersebut. Mengejutkan, hasilnya menunjukkan bahwa air keramat itu dapat mentransformasi positive thinking dalam tubuh yang pada akhirnya mampu memerangi penyakit. Oleh karena itu, bagi Anda yang penasaran ingin merasakan langsung khasiatnya, maka bisa berziarah ke makam Sunan Muria. Pasalnya, lerak dari air keramat ini terletak persis di samping makam.
Tanaman Karomah
Jika Anda bertanya mengenai peninggalan Sunan Muria yang paling unik, maka tanaman karomah ini sepertinya jawaban yang paling tepat. Pada kenyataannya, salah satu ajaran Sunan Muria adalah ingin mengenalkan hubungan atau keterkaitan antara alam dengan agama Islam. Maka, Sunan Muria pun sengaja melakukan budidaya pada sejumlah tanaman. Hal itu juga dilakukan dengan mengikutsertakan masyarakat sekitar. Diantara tanaman tersebut ialah:
Pakis Haji
Tumbuhan berbiji terbuka ini juga dikenal dengan nama sikas. Tanaman karomah yang pertama ini dipercaya mampu mengusir hama tanaman, yaitu tikus. Oleh karena itu, berkat manfaatnya tersebut, Sunan Muria akhirnya tidak lagi menggunakan insektisida untuk membunuh serangga. Namun, ia lebih memilih menggunakan pohon ini sebagai jalan terbaik untuk mengusir tikus.
Buah Parijoto
Mengandung antioksidan dan beta-karoten, menyebabkan buah yang termasuk dalam tanaman karomah peninggalan Sunan Muria ini banyak diburu oleh wanita hamil. Dalam hal ini, para wanita di Colo. Hal tersebut tentu saja karena mereka percaya bahwa buah ini berkhasiat untuk menjaga janin. Pada kenyataannya, tanaman yang juga kadang disebut parijata ini memang dapat meningkatkan kesuburan kehamilan.
Apalagi, keberadaan buah ini pun ternyata sama dengan bentuk jintan hitam yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan diperintahkan untuk dikembangkan. Sebagai salah satu wali yang menjadi tokoh panutan, Sunan Muria tentu saja mengerti dan memahami hal tersebut. Oleh karena itu, karena yakin buah ini bisa membawa manfaat yang luar biasa, maka ia pun turut memperkenalkannya kepada masyarakat.
Tembang Jawa
Sama seperti Sunan Kudus yang memiliki tembang berisi percintaan, maka Sunan Muria pun juga memiliki tembang yang berbahasa Jawa. Karya Sunan Muria ini terdiri dari 2, yaitu Kinanti dan Sinom. Hal yang menarik adalah isi dari tembang ini juga masih berkaitan dengan ajaran Agama Islam yang lebih bermakna ke alam. Maka, wajarlah bila salah satu nama tumbuhan dijadikan sebagai judul tembang.
Demikian artikel seputar peninggalan Sunan Muria. Berbicara mengenai para wali Allah memang tidak ada habisnya bukan? Semoga saja pembahasan ini mendorong Anda untuk terus belajar lebih banyak lagi mengenai kisah para wali, ya. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Ketahui 6 Peninggalan Sunan Muria yang Masih Bermanfaat Hingga Sekarang"