Mengenang Masa Hidup Dan Sejarah Sunan Kali Jogo
alhuda14.net - Mengenang Masa Hidup Dan Sejarah Sunan Kali Jogo - Sunan Kali Jogo merupakan salah satu nama sunan yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Kiprahnya dalam menyiarkan agama tersebut sangat populer dan telah banyak dibukukan oleh sejarawan dan seniman. Kisah hidup yang beliau jalani memang sangat memukau dan bermakna. Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari setiap kisah hidup yang dijalani beliau tersebut sehingga dapat dijadikan teladan dalam menjalani hidup kita.
Akan
sangat baik jika kisah hidupnya kita jadikan inspirasi dan mengikuti pesan
moral terdapat di dalamnya. Selain itu, Sunan Kali Jogo ini merupakan seniman
populer Indonesia yang karyanya sudah sangat populer. Telah banyak karya
seperti gamelan dan tembang yang dihasilkan. Pengajaran tersebut juga diajarkan
pada sekolah hingga kini. Hal tersebut juga yang membuat kisahnya semakin
menarik untuk dibahas. Berikut merupakan ulasan sejarah beserta perjalanan
hidup dari Sunan Kali Jogo.
![]() |
Sejarah Sunan Kali Jogo |
Mengenang Masa Hidup Dan Sejarah
Sunan kali Jogo
Riwayat Kelahiran Sunan Kali Jogo
Sejarah
Sunan Kali Jogo terlahir dari keluarga yang cukup memiliki pengaruh dalam
masyarakat pada saat itu. Ayahnya merupakan seorang adipati dari Tuban ke 8
yang bernama Raden Ahmad Sahuri yang juga dikenal dengan nama Tumenggung
Wilwatikta dan Ibunya bernama Dewi Nawangarum yang merupakan putri dari
Abdurrahim Al-Magribi atau yang lebih dikenal dengan nama Raden Kidang
Talangkas. Hal tersebut pula yang turut memberikan pengaruh dalam kehidupan
Sunan Kali Jogo.
Sunan
Kali Jogo memiliki nama lahir Bendara Raden Mas Said yang lahir di wilayah
Tuban tahun 1450 M. Pada tahun itu, wilayah tuban masih dalam penguasaan
kerajaan Majapahit. Yang artinya pada masa kelahiran Sunan Kali Jaga ini sendiri
Islam belum begitu populer di wilayah nusantara. Agama dominan yang dianut oleh
masyarakat saat itu adalah agama Hindu dan Budha. Di mana penerapan kasta
sangat ketara dalam masa ini dan tidak dapat diganggu gugat. Sehingga
kesenjangan sosial sangat terlihat jelas.
Sunan
Kali Jogo memiliki beberapa nama lain yang
disematkan oleh masyarakat dan tokoh tertentu. Nama lain tersebut yang pertama
adalah lokajaya, yang juga dikenal dalam pelajaran sejarah di sekolah formil,
Syekh Malaya, Susuhunan Tuban karena menjadi sunan yang memiliki daerah asal di
Tuban, dan nama terakhir lainnya adalah Raden Abdurrahman. Meski begitu,
menurut sejarah Sunan Kali Jogo sangat dihormati oleh masyarakat dari
berbagai golongan.
Pernikahan Sunan Kali Jogo
Terdapat cerita yang menyebutkan bahwa Sunan Kali Jogo
memiliki seorang istri yang bernama Dewi Saroh yang merupakan putri dari
Maulana Ishak. Istri dari Sunan Kali Jogo ini sendiri merupakan saudara dari
Sunan Giri sendiri. Selama pernikahan tersebut Sunan Kali Jogo dikaruniai dengan
satu putra dan dua putri. Secara berurutan mereka memiliki nama Raden Umar Said
yang merupakan nama lain dari Sunan Muria, sedangkan kedua putrinya bernama
Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah.
Perjalanan Dakwah Sunan Kali Jogo
Menurut sejarah Sunan Kali Jogo dahulunya
merupakan seorang perampok sebelum menjadi anggota dari Walisongo. Namun, pada
dasarnya Raden Mas Said memiliki hati yang baik. Tujuannya merampok sendiri
adalah untuk menolong mereka yang berkekurangan bukanlah untuk
bersenang-senang. Mengingat pada masa itu kesenjangan sosial yang terjadi di
antara setiap golongan masyarakat sangat terlihat. Maka pada usia muda
tersebut, beliau berpikir cara tersebutlah yang paling tepat.
Namun, meski niat yang dimiliki baik, cara yang dipilih
untuk menjalankan niat baik tersebut salah. Merebut harta orang lain secara
paksa merupakan sikap yang salah dan dapat mengecewakan dan menimbulkan rasa
sakit hati kepada orang lain secara langsung. Hal tersebut terus berjalan
hingga suatu ketika Raden Mas Said berada di hutan beliau bertemu dengan kakek
tua yang bertongkat. Tidak lain jika kakek tersebut sebenarnya merupakan Sunan
Bonang.
Raden Mas Said melihat tongkat yang dipegang Sunan Bonang
adalah tongkat emas. Sehingga beliau merampas tongkat tersebut. Namun, ketika
telah direbut tongkat tersebut berubah menjadi kayu biasa. Hal ini memancing
rasa penasaran Raden Mas Said. Lantas, Sunan Bonang menanyakan alasan dari
Raden Mas Said. Dan kemudian menjelaskan alasannya secara gamblang. Kemudian
Sunan Bonang tidak membenarkan cara tersebut. Dan hal ini menjadi awal dari
perjalanan menjadi sejarah Sunan Kali Jogo.
Sunan Bonang memberikan nasihat kepada Sunan Kali Jogo,
dan nasihat tersebut mampu mengena di hati Sunan Kali Jogo. Hal tersebut juga
yang membuatnya menjadi murid dari Sunan Bonang. Dan mengejar Sunan Bonang
hingga ke tepi sungai. Sesampainya disana Raden Mas Said mengutarakan maksudnya
tersebut. Kemudian Sunan Bonang meminta Raden Mas Said untuk menjaga tongkat
yang ditancapkan di tepi sungai dan tidak boleh beranjak sebelum Sunan Bonang
kembali ke tempat tersebut.
Karena rasa ingin yang sangat tinggi dan kepercayaan yang
luar biasa maka Raden Mas Said melaksanakan perintah dari Sunan Bonang
tersebut. Hingga tanpa disadari akar dan rerumputan mulai tumbuh di sekitar
Raden Mas Said, bahkan hingga menjalar ketubuhnya tanpa disadari. Hal tersebut
berlangsung cukup lama hingga berjalan selama tiga tahun dan Sunang Bonang baru
kembali. Tanpa adanya ketaatan yang luar biasa tentu sejarah Sunan Kali Jogo
tersebut tidak akan terjadi.
Sesampainya di tepat Sunan Bonang Menancapkan tongkatnya
tiga tahun silam, beliau membangunkan Radin Mas Said. Dan kemudian beliau
memulai memberikan pengajaran agama dan memberikan nama kepada Raden Mas Said
berupa Sunan Kali Jogo. Namun, terdapat beberapa orang yang meragukan hal ini.
Dikarenakan hal ini tidak masuk akal jika dibicarakan secara logika. Dan
terdapat orang yang menganggap jika bertentangan dengan ilmu syariat bagi para
sejarawan dan ulama dengan paham salaf.
Namun, di luar semua itu dalam sejarah Sunan Kali Jogo
melakukan metode dakwah yang sangat menarik dengan memasukan unsur seni di
dalamnya. Sunan Kali Jogo berusaha menyatukan kebudayaan yang berlangsung saat
itu tanpa melawan syariat Islam. Beliau berpendapat jika harus mendekati
masyarakat secara bertahap untuk dapat mempengaruhi dan memasukan ajaran Islam
secara perlahan. Dan ternyata cara tersebut ternyata berhasil dan berjalan
dengan sangat efektif.
Meninggalnya Sunan Kali Jogo
Tanggal dan bulan yang tepat dari meninggalnya dari Sunan
Kali Jogo tidak diketahui secara pasti. Namun, telah diketahui bersama apabila
Sunan Kali Jogo dimakamkan di Desa Kadilanggu, di dekat kota Demak. Makam ini
sangat populer dan setiap tahunnya memiliki ribuan pengunjung yang memang
memiliki niat khusus untuk menziarahinya.
Pengajaran yang diberikan oleh Sunan Kali Jogo memang
sangat luar biasa. Banyak karya populer yang syarat akan pesan moral dibuat
oleh Sunan Kali Jogo. Salah satu yang paling populer dan dinobatan sebagai lagu
daerah yaitu gundul-gundul pacul dan lir-ilir. Sejarah Sunan Kali Jogo
selama masa hidupnya juga terbilang sangat luar biasa. Ajarannya yang sangat
efektif uga berhasil mempengaruhi banyak masyarakat dari berbagai kalangan.
Posting Komentar untuk "Mengenang Masa Hidup Dan Sejarah Sunan Kali Jogo"