Asal Usul Sunan Giri dan Hasutan Sang Patih
alhuda14.net - Asal Usul Sunan Giri dan Hasutan Sang Patih. Setelah 7 bulan sudah Syekh Maulana Ishak menjadi Adipati yang baru di Blambangan. Yang kian hari kian bertambah banyak penduduk yang menetap di Blambangan dam memeluk agama islam.
Patih Bajul Sengara
yang mengadakan teroe kepada pengikut Shekh Maulana Ishak. Dan juga beberapa dari masyarakat juga dari penduduk kadipaten yang telah dipimpin oleh Syekh Maulana
Ishak itu diculik dan juga disiksa dipaksa untuk kembali pada agama lamanya.
![]() |
Asal Usul Sunan Giri |
Hasutan Jahat dari Patih Bajul Sengar
Ketika itu, Dewi Sekardadu
sedang hamil 7 bulan. Syekh Maulana Ishak yang sadar akan terjadi pertumpahan
darah. Maka, dia segera pamit kepada istri tercintanya untuk meninggalkan Blambangan. Pada tengah malam akhirnya dengan hati yang sangat
berat karena beliau harus meninggalkan istri yang dicintainya yang sedang hamil
7 bulan.
Asal usul Sunan Giri, yang pertama yaitu Syekh
Maulana Ishak yang merupakan ayahnya, berangkat dan meninggal kan Blambangan. Keesokan harinya pasukan dari Blambangan yang dipimpin
oleh Patih Bajul Sengara menerobos untuk masuk.
Setelah 2 bulan, Sekardadu
melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan. Nyatanya,
Prabu Menak sembuyu dan juga permaisurinya merasa sangat senang dan juga
bahagia, ketika melihat
kehadiran cucu yang rupawan tersebut. Bayi tersebut lahir dengan wajah yang sangat tampan dan
wajahnya nya juga mengeluarkan cahaya terang nya.
Kisah Sunan Giri Yang Disebut Sebagai Joko Samudra
Pada asal usul
Sunan Giri terdapat sebuah
perahu dagang yang berasal dari Gresik melintasi Selat Bali. Ketika itu,
perahu berada di tengah-tengah Selat Bali yang secara tiba-tiba terjadi suatu keanehan. Keanehan yang terjadi kepada perahu tersebut tidak dapat maju maupun mundur. Lalu, nahkoda pun menyuruh kepada salah satu awak kapal untuk
memeriksa apa sebabnya.
Setelah diperiksa, perahu tersebut menabrak peti, seperti
milik kaum bangsawan. Yang
biasa dipakai untuk
menyimpan barang yang berharga. Maka nahkoda tersebut pun memerintahkan untuk
mengambil peti tersebut. Semua
orang pun terheran dengan isi yang terdapat di dalamnya. Karena di dalam sebuah peti tersebut terdapat
seorang bayi mungil yang memiliki wajah sangat tampan.
Lalu dalam menurut asal usul Sunan Giri, nahkoda pun memerintahkan untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Bali. Namun tidak dapat bergerak maju kembali. Ketika perahu tersebut diputar dan digerakkan
menuju arah Gresik ternyata perahu tersebut melaju dengan kencang nya. Nyai Ageng
pinatih yang merupakan janda kaya raya pemilik kapal nahkoda tersebut mendekat.
Lalu bayi tersebut
pun kemudian diserahkan kepada Nyai Ageng pinatih yang merupakan seorang janda yang sangat kaya untuk diambil sebagai anak angkatnya. Dan,
Kebetulan Nyai Ageng pinatih sudah lama menginginkan anak. Samudra lalu Nyai
Ageng pinatih memberinya dengan nama Joko Samudra karena di temukan di tengah
samudra.
Asal usul Sunan Giri ketika
berumur 11 tahun, Joko Samudra berguru kepada Raden Rahmat atau yang disebut sebagai
Sunan Ampel di Surabaya. Dari
beberapa sumber juga menyebutkan,
bahwa Joko Samudra setiap hari pulang pergi menuju Surabaya-Gresik. Pada
suatu malam seperti biasanya,
Raden Rahmat hendak ingin mengambil wudhu
untuk melakukan salat tahajud.
Dan selalu mendoakan
muridnya agar selamat dunia dan akhirat. Sebelum berwudu Raden Rahmat juga menyempatkan dirinya untuk
melihat sejenak para santri yang Tengah tidur di asrama. Lalu asal usul Sunan Giri ini,
Raden Rahmat pun terkejut akan datangnya sinar yang sangat terang yang terpancar dari salah satu
seorang santrinya. Untuk
lebih mengetahui siapakah murid
tersebut maka Sunan Ampel memberikan ikatan pada sarung murid tersebut.
Setelah keesokan
harinya nya dan bertanya, dan
lalu Joko Samudra pun menjawab bahwa dialah yang terdapat ikatan sarung ketika
bangun tidur. Ketika Joko Samudro
menjawab dan juga mengacungkan tangannya maka Sunan Ampel yakin bahwa Joko samudra pasti bukan anak sembarangan.
Dan Kebetulan juga
ketika itu Nyai Ageng pinatih datang untuk menjenguk Joko Samudra, lalu
kesempatan tersebut digunakan Sunan Ampel untuk lebih bertanya lagi mengenai
asal-usul dan asal usul
Sunan Giri atau Joko Samudra. Maka nyai Ageng pinatih pun menjawab dengan
sejujur-jujurnya.
Bahwa dia menemukan
Joko samudra yang masih bayi yang ditemukan di tengah Selat Bali. Dan yang digunakan untuk membuang bayi Joko Samudra
tersebut hingga sekarang masih tersimpan rapi di rumah Nyai Ageng pinatih.
Raden Paku
Asal usul Sunan Giri ini Ketika
mondok di pesantren milik Sunan Ampel Raden paku sangat akrab sekali dengan
Putra Raden Rahmat yang bernama Raden Makdum Ibrahim. Keduanya telah seperti saudara kandung yang saling menyayangi dan
juga saling mengingatkan.
Ketika Raden paku berumur
16 tahun, Raden Makdum Ibrahim dan juga Raden paku dianjurkan untuk menimba
ilmu pengetahuan yang lebih tinggi lagi di negeri seberang. Yaitu di negeri Pasai, Negeri Pasai sendiri banyak
dari orang-orang dari berbagai negeri. Di sana pula terdapat ulama besar yang memiliki gelar Syekh awwalul Islam. Dan dialah ayah kandung dari Raden paku yang nama
aslinya adalah Syekh Maulana Ishak.
Asal usul Sunan Giri dan juga setelah
sampainya di negeri Pasai.
Disambut gembira yang dipenuhi rasa haru dan juga bahagia hak yaitu Ayah kandungnya
sendiri yang tak pernah melihat anaknya ketika bayi.
Lalu, Raden paku menceritakan semua tentang dirinya yang
ketika masih bayi ditemukan di tengah samudra. Dan kemudian diangkat anak oleh Nyai Ageng pinatih
dan lalu berguru kepada Sunan Ampel tepatnya di Surabaya. Saat itu, Syekh Maulana Ishak menceritakan pengalamannya
ketika berdakwah di Blambangan yang harus meninggal kan isterinya yang sangat beliau cintai.
Dan menurut asal usul
Sunan Giri ini menangis ketika
mendengar kisah tersebut. Karena memikirkan nasib ibunya yang tidak pernah tahu
lagi dimana beliau berada. Ada juga yang beranggapan bahwa beliau dikaruniai
ilmu Laduni. Ilmu tersebut merupakan
ilmu yang langsung berasal dari Tuhan.
Sehingga menurut asal usul Sunan Giri, beliau memiliki kecerdasan seolah tiada bandingnya. Selain belajar ilmu tauhid Raden paku dan juga
Raden Maulana Makdum Ibrahim mereka mempelajari ilmu tasawuf. Dari ulama Iran, baggad, dan Gujarat yang banyak sekali menetap di negeri
Pasai.
Setelah belajar
selama 3 tahun kedua pemuda tersebut di perintahkan untuk kembali ke tanah
Jawa. Syekh Maulana Ishak
sendiri diberi sebuah bungkusan
kain putih yang berisikan tanah. Lalu
Syekh Maulana Ishak memberikan pesan. Dirikanlah
pesantren di Gresik dan carilah tanah yang sama betul dengan tanah bungkusan
tersebut Lalu bangun lah pesantren.
Lalu menurut asal usul Sunan Giri dan juga Raden Maulana Makdum Ibrahim kembali ke
Surabaya. Untuk memberitahu
semua pengalamannya kepada Sunan Ampel. Lalu Sunan Ampel pun memerintahkan Raden Makdum Ibrahim untuk
berdakwah di Tuban. Dan
sedangkan Raden Paku di perintahkan
oleh Sunan Ampel untuk pulang ke Gresik kepada Ibu angkatnya yaitu Nyai Ageng
pinatih.
Itulah kisah dan asal usul Sunan Giri yang dapat Anda ketahui.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Asal Usul Sunan Giri dan Hasutan Sang Patih"