Biografi Abah Guru Sekumpul, Ulama Besar dari Kalimantan Selatan
alhuda14 - Biografi Abah Guru Sekumpul akan mengungkap fakta tentang perjalanan seorang ulama asal Kalimantan Selatan. KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau dikenal dengan sebutan Abah Guru Sekumpul adalah seorang ulama yang dikagumi banyak orang. Beliau adalah sosok Waliyullah yang menyatukan syari’at, tarekat, dan hakikat dalam dirinya.
Meski memiliki karomah dan berilmu tinggi, Beliau selalu berpesan agar tidak tertipu dengan segala keanehan serta keunikan. Sikap sederhana yang dimiliki telah membuat Beliau mampu mencapai maqom tertinggi. Berikut biografi tentang Abah Guru Sekumpul dan keistimewaan yang Beliau miliki.
Hari Kelahiran Abah Guru Sekumpul
Biografi Abah Guru Sekumpul yang pertama yaitu mengenai hari kelahirannya. KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau dikenal dengan Abah Guru Sekumpul lahir pada hari Rabu tanggal 11 Februari 1942. Beliau lahir di desa Tunggulirang Seberang, Martapura, Kalimantan Selatan.
Abah Guru Sekumpul adalah putra pertama dari Abdul Ghani bin Abdul Manaf dengan Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin. Saat masih kecil, Beliau dididik oleh orang tuanya dan neneknya yang bernama Salbiyah. Bersama orang tua dan neneknya, Abah Guru Sekumpul dididik tentang kedisiplinan, penanaman akhlak, pendidikan tauhid, dan belajar membaca Al Quran.
Pendidikan Abah Guru Sekumpul
Biografi Abah Guru Sekumpul selanjutnya tentang pendidikannya. Sejak masih kecil, Abah Guru Sekumpul telah dididik untuk mengabdi kepada ilmu pengetahuan. Selain itu, Beliau juga telah ditanamkan perasaan cinta kasih dan hormat kepada para ulama sejak dini. Bahkan ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa Beliau sering menunggu al-Alim al-Fadhil Syaikh Zainal untuk bersalaman dan mencium tangannya.
Pada usia 7 tahun, Abah Guru Sekumpul mengikuti pendidikan formal di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, Matapura. Kemudian pada tahun 1955, tepatnya saat berusia 13 tahun, Beliau melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Darussalam, Martapura.
Beliau telah belajar dengan guru-guru besar bidang keilmuan, seperti al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif, al-Alim al-Fadhil Husain Qadri, dan lain sebagainya. Selain belajar dalam pendidikan formal, Abah Guru Sekumpul juga diajari tentang ilmu tajwid. Adapun guru yang pernah mengajari Beliau antara lain, KH. Sya’rani Arif, H. Nashrun Thahir, dan H. Aini.
Selain ilmu tajwid, Abah Guru Sekumpul juga belajar tentang tasawuf dan suluk yang diajari oleh guru KH. Muhammad Syarwani Abdan, Kiai Falak, dan lain sebangainya. Abah Guru Sekumpul juga belajar tentang ilmu tarekat yang diperoleh dari banyak guru. Salah satu guru yang mengajarkan ilmu tarekat kepada Abah Guru Sekumpul yaitu Quthb Syeikh Sayyid Muhammad Amin al-Kutbi.
Ajaran Agama Abah Guru Sekumpul
Biografi Abah Guru Sekumpul selanjutnya tentang ajaran agama Islam yang Beliau ajarkan kepada generasi muda. Ada pun ajaran agama yang telah Beliau ajarkan, antara lain sebagai berikut.
Pengembangan Pendidikan Agama di Kalimantan Selatan
Abah Guru Sekumpul merupakan salah satu ulama yang berpengaruh dalam mengembangkan pendidikan agama Islam di Kalimantan Selatan. Beliau sempat tinggal di Keraton lalu pindah membuka perkampungan baru di Dalampagar. Selain itu, Beliau juga mengembangkan pendidikan agama Islam di sana.
Kemudian perkampungan tersebut banyak dikenal dengan kompleks Ar-Raudah atau Dalam Regol. Dalam kompleks inilah Abah Guru Sekumpul mendidik murid atau jamaah dalam meningkatkan iman. Selain itu Beliau juga mengajarkan tentang amal dan taqwa kepada Allah SWT. Di dalam kompleks tersebut telah lengkap dengan sarana ibadah seperti musala, sehingga pendidikan bisa berjalan lancar.
Ulama yang Mendapat Izin Mengijazahkan Tarekat “As-Sammaniyah”
Biografi Abah Guru Sekumpul selanjutnya yaitu tentang mendapat izin tarekat As-Sammaniyah. Tarekat As-Sammaniyah merupakan salah satu cabang dari tarekat Syadziliyah. Tarekat As-Sammaniyah didirikan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samani Al-Hasani Al-Madani.
Di Indonesia, Abah Guru Sekumpul adalah satu-satunya ulama yang diizinkan untuk mengijazahkan tarekat “As-Sammaniyah.” Oleh karena itu, banyak orang yang mendatangi Abah Guru Sekumpul untuk mengambil bai’at dari tarekat tersebut. Orang-orang yang mendatangi Beliau banyak yang datang dari Kalimantan, Jawa, dan daerah lain.
Keistimewaan Abah Guru Sekumpul
Biografi Abah Guru Sekumpul selanjutnya yaitu tentang keistimewaan yang Beliau miliki. Setiap ulama pasti memiliki keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT, termasuk Abah Guru Sekumpul. Ulama besar dari Kalimantan Selatan ini memiliki berbagai keistimewaan, yaitu sebagai berikut.
Kasyaf Hissi
Kasyaf Hissi adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT berupa terbukanya pandangan dengan penglihatan mata. Dalam hal ini, KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani bisa mengetahui dan mendengar hal yang tersembunyi. Suatu ketika saat Beliau sedang jalan-jalan di hutan, rerumputan memberikan salam kepadanya. Bahkan rerumputan tersebut juga menyebutkan kegunaannya dalam pengobatan serta khasiat yang dimilikinya.
Akhlak Mulia
Biografi Abah Guru Sekumpul selanjutnya yaitu memiliki akhlak yang mulia. Sejak kecil, KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau dikenal dengan Abah Guru Sekumpul hidup di keluarga yang saleh. Beliau dididik oleh orang tua dan bimbingan dari paman Beliau yang bernama KH. Seman Mulia. Dididik dengan agama sejak kecil membuat Abah Guru Sekumpul memiliki sifat kasih, sabar, mulia, tidak pernah marah, dan tidak pernah mengeluh.
Ulama yang Selalu Dirindukan
Abah Guru Sekumpul merupakan seorang ulama yang selalu dirindukan dan disenangi banyak orang, termasuk sahabat dan muridnya. Beliau dikenal memiliki sifat yang penuh kasih, lemah lembut, dan tidak pemarah, sehingga banyak orang menyukai Abah Guru Sekumpul.
Bahkan saat ada orang yang tidak senang dan memberi kritikan, Beliau tidak pernah membalas dengan keburukan. Selain itu, Beliau juga memuliakan para tamu yang datang dengan memberi jamuan serta nasehat berguna.
Pesan Dari Abah Guru Sekumpul
Biografi Abah Guru Sekumpul yang terakhir yaitu tentang pesan yang sering Beliau sampaikan dalam pengajian. Berikut pesan Beliau dalam pengajian yang bisa dijadikan teladan.
Jangan Menjadi Orang Bakhil
Bakhil adalah sifat pelit atau kikir. Sifat ini merupakan salah satu sifat mazmumah atau tercela yang terkadang sulit dihilangkan. Abah Guru Sekumpul juga sering mengatakan bahwa di pintu surga tertulis “Anti haramun ‘ala kulli bakhilin.” Arti kata tersebut ialah pintu surga dilarang/haram dimasuki orang bakhil.
Jangan Mudah Tertipu dengan Karomah
Abah Guru Sekumpul juga sering mengingatkan untuk tidak tertipu dengan karomah atau hal di luar nalar. Hal ini karena karomah adalah anugerah dari Allah SWT kepada hambanya dan bukan karena kepandaian. Maka dari itu jangan ada niatan untuk mendapatkan karomah dengan melakukan ibadah. Karena karomah yang tertinggi adalah istiqomah dalam ibadah.
Wafatnya Abah Guru Sekumpul
Abah Guru Sekumpul meninggal dunia di usia ke-63 tahun. Sebelum meninggal, Beliau sempat dirawat di rumah sakit Mount Elizabeth, Singapura selama 10 hari. Kemudian sehari sebelum wafat, Beliau dibawa pulang ke Kalimantan Selatan.
Kemudian tepat pada tanggal 10 Agustus 2005, pukul 05.10, Beliau menghembuskan nafas terakhir di kediamannya, Martapura. Beliau dimakamkan di kompleks pengajian Musala Ar-Raudah atau kini dikenal dengan Kubah Guru Sekumpul.
Biografi Abah Guru Sekumpul tersebut menceritakan tentang perjalanan hidup ulama besar Kalimantan Selatan. Dalam biografi tersebut juga diceritakan tentang keistimewaan yang Beliau miliki. Beliau juga dikenal dengan sifat-sifat baik yang bisa dijadikan teladan.
Posting Komentar untuk " Biografi Abah Guru Sekumpul, Ulama Besar dari Kalimantan Selatan"